Dilarang Meliput Jusuf Kalla, Jurnalis Unjuk Rasa  

Reporter

Jumat, 5 Desember 2014 19:29 WIB

Jusuf Kalla memakai sepatu JK Collection dari Cibaduyut, sebelum berangkat ke pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di gedung MPR, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014. TEMPO/Tika Primandari

TEMPO.CO, Bojonegoro - Belasan wartawan menginjak-injak kartu tanda liputan dari Komando Resor Militer 082/Citra Panca Yudha Jaya dan Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Bojonegoro karena dilarang meliput kegiatan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat sore, 5 Desember 2014.

Awalnya, belasan wartawan dari berbagai media itu menunggu kedatangan rombongan Kalla yang akan mengunjungi Stasiun Kota Bojonegoro. Kalla tiba satu jam kemudian setelah meninjau kegiatan ekplorasi minyak di Blok Cepu. Setelah turun dari mobil, Kalla langsung masuk ke stasiun kereta tersebut. Kalla didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said serta Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil.

Namun wartawan yang mengikuti Kalla dicegat beberapa petugas stasiun. Sempat terjadi saling dorong antara jurnalis dan petugas berseragam biru tua itu. Meski wartawan telah menunjukkan kartu tanda liputan dari Korem Citra Panca Yudha dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, petugas stasiun tidak peduli. (Baca berita lainnya: Jurnalis Malang Kecam Kebrutalan Polisi Makassar)

Karena tetap tidak dibolehkan masuk, wartawan menggelar protes. Mereka berteriak-teriak mengecam sikap petugas stasiun yang dinilai arogan. Sebagai tanda protes, wartawan menginjak-injak kartu berwarna merah, biru, dan hijau tersebut. "Percuma ngurus kartu ke korem dan kodim kalau tetap tidak boleh masuk," ujar Teyang, salah satu jurnalis.

Dia kecewa terhadap petugas stasiun yang ngotot melarang wartawan melakukan peliputan. Menurut Teyang, atasan yang memberi instruksi kepada petugas agar melarang wartawan meliput kegiatan Kalla itu tidak memahami fungsi media massa. "Yang pakai topi itu yang melarang kami masuk," ujarnya. (Baca juga: 4 Wartawan Dianiaya, Kapolri Minta Maaf)

Kepala Penerangan Korem Citra Panca Yudha Jaya Mayor Imam Duhri meminta maaf atas ketidaknyamanan wartawan. Menurut dia, area Stasiun Kota Bojonegoro berada di bawah wewenang petugas setempat, sehingga pihaknya tidak bisa ikut campur. "Kami minta maaf, masalah ini jangan dibesar-besarkan," kata Imam.

SUJATMIKO







Berita Terpopuler Lainnya:
Kapal Ditenggelamkan, Jokowi: Kami Tak Main-main
Bagaimana PSK Maroko Bisa 'Mangkal' di Puncak?
SBY Serukan Merapat ke PDIP
Polisi Tak Sengaja Temukan Video Sadis Pembunuhan
Kenapa PSK Maroko di Puncak Ogah Layani Pria Lokal?

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

31 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

31 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

32 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya