Jokowi Kutuk Oknum Pemeras TKI  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 1 Desember 2014 15:33 WIB

Presiden Jokowi menyalami para peserta upacara HUT Korpri ke-43 di lapangan Silang Monas, Jakarta, 1 Desember 2014. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widoo mulai resah atas maraknya pemerasan terhadap tenaga kerja Indonesia. Melalui akun Facebook-nya, Jokowi mengatakan pemeras TKI telah melakukan perbuatan tidak manusiawi.

"Amat tidak manusiawi bila ada oknum-oknum yang memeras mereka, menjadikan mereka seolah sapi perah yang bisa dijadikan tambang uang, terkutuklah mereka yang memeras para TKI, memeras hasil keringat dari mereka yang bekerja," kata Jokowi lewat Facebook, Senin, 1 Desember 2014. (Baca: Pemerintah Diminta Batasi Swasta di Bisnis TKI)

Karena itu, Jokowi memerintahkan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri untuk membereskan masalah pemerasan terhadap tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.

"Saya perintahkan kepada Menteri Tenaga Kerja untuk membereskan bandit-bandit pemeras tenaga kerja, kita harus menjamin TKI aman dari bandara sampai depan rumahnya. Negara harus hadir untuk menjamin keamanan itu."

Menurut Jokowi, TKI merupakan pahlawan devisa. Jokowi menganggap para TKI itu sebagai keluarga yang bekerja di luar Indonesia. "Penyebutan pahlawan tidak boleh basa-basi, mereka adalah bagian dari keluarga kita yang bekerja di luar negeri. Sudah selayaknya kita mengalungkan 'Bunga Selamat Datang' pada mereka di bandara, bukan todongan pemerasan oleh oknum." (Baca: KPK Akan Panggil BNP2TKI Terkait Pemerasan TKI)

TKI, Jokowi melanjutkan, memiliki keberanian dan keteguhan dalam menghadapi tantangan hidup agar dapat berhasil di negeri asing. Hasil kerja itu, kata Jokowi, merupakan devisa yang diterima negara. Selain itu, menurut Presiden, TKI adalah tulang punggung keluarganya.

"Banyak anak-anak terpisah dari ibunya yang bekerja, atau terpisah dari bapaknya. Banyak orang tua yang menggantungkan hidupnya pada kerja anak-anaknya yang bekerja di luar negeri," tulis Jokowi dalam komentarnya yang dikirim 50 menit lalu itu.

Pembunuhan terhadap TKI di luar negeri memang kerap terjadi. Terakhir kali, kasus pembunuhan itu menimpa Sumartiningsih dan Seneng Mujiasih, yang dibunuh oleh pria asal Inggris. (Baca: Layanan Pembuatan Kartu TKI di Soekarno-Hatta Dihapus)

Ada juga Satinah, tenaga kerja asal Indonesia di Arab Saudi, yang sempat dijatuhi hukuman mati karena membela diri. Pemerintah telah mengupayakan peringanan hukuman Satinah, yang akhirnya berujung pada kesediaan keluarga korban memberi maaf kepadanya.

PERSIANA GALIH

Berita Lain:
Aksi Tolak Hujan Akan Iringi Festival Film 2014
Alex Asmasoebrata Bangga Berbesankan Muchdi
Disunting Anak Muchdi PR, Alexandra Tetap Balapan?

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

13 menit lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

58 menit lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

1 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

5 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

7 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

17 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

17 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

19 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

20 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya