Jokowi Bantu Rp 300 Juta untuk Bendungan Warga  

Reporter

Kamis, 27 November 2014 14:42 WIB

Presiden Joko Widodo bersiap meninggalkan aula VIP Lancang Kuning Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, Rabu, 26 November 2014. Jokowi akan meninjau lokasi bekas kebakaran lahan gambut di Kepulauan Meranti, Riau. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pekanbaru - Presiden Joko Widodo memberikan bantuan Rp 300 juta untuk membangun bendungan swadaya masyarakat. Jokowi menilai pembangunan bendungan di kanal area lahan gambut tersebut perlu dilanjutkan agar air gambut tidak terbuang ke laut, sehingga lahan gambut tetap basah. (Baca: Kembali Blusukan, Jokowi Datangi Sumber Asap Riau)

“Pak Jokowi langsung beri bantuan kepada warga,” kata Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, atau kerap dipanggil Andi, kepada wartawan setelah memantau lahan gambut di Desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, Kamis, 27 November 2014. (Baca: Kahiyang dan Kaesang pun Ikut Blusukan Asap)

Menurut Andi, Presiden Jokowi juga berjanji akan memberikan bantuan melalui dana alokasi khusus untuk pembangunan bendungan jika bendungan yang sudah ada itu dapat memperbaiki kualitas perkebunan sagu masyarakat. “Kita diminta mempersiapkan proposalnya,” ujarnya.

Selain itu, Jokowi telah mendengarkan permintaan masyarakat agar memperhatikan sektor maritim dengan membangun pelabuhan untuk rakyat. Pelabuhan itu berfungsi sebagai penggerak perekonomian masyarakat lantaran Kepulauan Meranti berhadapan langsung dengan Selat Melaka. (Baca: Jokowi ke Meranti, Warga Setempat Terharu)

Tokoh masyarakat Desa Sungai Tohor, Abdul Manan, mengaku senang atas bantuan dari Jokowi. “Uang itu akan kami gunakan melanjutkan pembangunan bendungan,” katanya saat dihubungi Tempo.

Manan menuturkan sistem kanalisasi yang dibuat oleh perusahaan di desa tersebut membuat air gambut banyak terbuang ke laut. Akibatnya, gambut akan mengering dan mudah terbakar serta dapat menghambat pertumbuhan kebun sagu rakyat yang dinilai lebih bersahabat dengan gambut. (Baca: Ke Riau, Jokowi Disuguhi Kuliner Serba-Sagu)

Bendungan, ujar dia, perlu dibangun agar gambut terus tergenang air. Saat ini baru ada dua dari sepuluh dam sepanjang 2 kilometer yang akan dibangun untuk menghambat laju air gambut agar tidak terbuang ke laut.

RIYAN NOFITRA



Terpopuler:
Chatib Basri Bocorkan Cerita BBM Naik Era SBY
Adnan Buyung Minta KPK Dibubarkan Saja
Boy Sadikin Diusulkan Jadi Pendamping Ahok
Jokowi: Siapa Bilang Melarang Menteri ke DPR

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

6 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

7 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

8 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

9 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

9 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

11 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

16 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

17 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

17 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya