Kisruh Golkar, Akbar Ingin Bertemu Agung  

Reporter

Kamis, 27 November 2014 14:34 WIB

Akbar Tandjung. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Akbar Tandjung mengaku sudah mencoba menjalin komunikasi dengan kedua kubu yang berseteru di partai tersebut. Akbar menyatakan bertanggung jawab untuk menengahi konflik antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

Namun, kata dia, Agung Laksono belum merespons iktikad baik darinya. (Baca juga: Agung Laksono: Aburizal-Akbar Duet Maut.) "Secara resmi, saya belum pernah bertemu dengan Agung Laksono," ujar Akbar di kediamannya di Jalan Purnawarman, Jakarta Selatan, Kamis, 27 November 2014.

Akbar sudah beberapa kali menghubungi Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu melalui pesan yang dikirim sendiri maupun oleh stafnya. Namun Agung belum merespons. (Baca juga: Pengamat: JK Tarik Golkar ke Pemerintah.) "Saya sudah kirim pesan bahwa kami siap menerima apa yang ingin mereka sampaikan. Kami siap menjembatani," kata Akbar. (Baca juga: Fadel Tarik Ucapan 'Pemerintah Intervensi Golkar')

Akbar berharap, dalam waktu dekat, Agung bersedia bertemu untuk mencari solusi atas konflik di internal partai beringin itu. Karena belum ada pertemuan dengan Agung, Akbar belum bisa memastikan langkah nyata yang akan diambil oleh Dewan Pertimbangan Golkar untuk menyelamatkan Golkar dari perpecahan. (Baca juga: Larangan ke DPR, Tjahjo: Tak Ganggu Kerja Menteri)

Pada Selasa malam lalu, 25 November 2014, terjadi kisruh dalam Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Golkar di Jakarta. Yang menjadi penyebab perpecahan dalam partai tersebut adalah adanya kubu yang menginginkan pemilihan ketua umum dipercepat menjadi 30 November dan kubu yang menuntut Musyawarah Nasional Golkar tetap digelar pada 15 Januari 2015 sesuai dengan keputusan musyawarah nasional di Riau 2009.

Perpecahan memuncak setelah Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dikudeta dalam sidang pleno pengurus pusat. Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono kemudian membentuk presidium dan memutuskan musyawarah nasional digelar pada 15 Januari mendatang. Dasar pembekuan kepengurusan itu karena Aburizal dianggap memaksakan kehendak dengan menggelar forum tertinggi Munas Golkar di Bali pada 30 November 2014.

LINDA TRIANITA




Berita lainnya:
Chatib Basri Bocorkan Cerita BBM Naik Era SBY
Adnan Buyung Minta KPK Dibubarkan Saja
Boy Sadikin Diusulkan Jadi Pendamping Ahok
Jokowi: Siapa Bilang Melawan Menteri ke DPR













Advertising
Advertising

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

5 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

24 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

25 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

26 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

28 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

34 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

34 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

40 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya