HM Prasetyo saat diambil sumpah dalam pelantikan sebagai Jaksa Agung baru di Istana Negara, Jakarta, 20 November 2014. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Victor Laiskodat membantah adanya intervensi Ketua Umum NasDem Surya Paloh dalam menentukan pejabat pengisi kursi Jaksa Agung. Victor meyakinkan penunjukan Prasetyo murni dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. (3 Dosa Jokowi Saat Pilih Jaksa Agung Prasetyo)
Ia pun memastikan tidak ada pesan khusus Surya Paloh kepada Prasetyo. "Terutama pesan untuk menutupi kasus-kasus Surya Paloh. Ini sebagai bentuk restorasi kami dan juga sebagai komitmen pemberantasan korupsi," kata Victor, Sabtu, 22 November 2014.
Presiden Jokowi telah melantik H.M. Prasetyo sebagai Jaksa Agung pada Kamis, 20 November 2014, di Istana Negara. Penunjukan Prasetyo ini menuai kritik publik. Organisasi antikorupsi, ICW, misalnya, kecewa dengan penunjukan orang partai sebagai Jaksa Agung. Dikhawatirkan, lembaga penegak hukum ini menjadi rawan konflik kepentingan. (Jokowi Pilih Prasetyo, Ini Kata JK)
Politikus Partai NasDem itu menyingkirkan kandidat lain, yakni Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf dan dua calon dari internal kejaksaan, yakni Widyo Pramono dan Andhi Nirwanto. Sebelum dilantik, Prasetyo adalah anggota DPR periode 2014-2019 dari Partai NasDem. (Prasetyo Janji Tidak Tutupi Kasus Surya Paloh)