TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung yang baru, M. Prasetyo, berjanji menjalankan reformasi birokrasi dan membenahi institusi Kejaksaan Agung. "Pasti saya lakukan," kata Prasetyo, setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 November 2014.
Prasetyo mengatakan, sebelum melakukan pembenahan internal, ia ingin mengetahui terlebih dulu potret kinerja Kejaksaan Agung selama ini. "Tentunya nanti akan ada langkah-langkah follow-up-nya seperti apa," ujar bekas politikus Partai NasDem ini. (Baca: Jaksa Agung Prasetyo Janji Independen)
Prasetyo juga ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kejaksaan. Namun, ia belum mau berkomentar ihwal langkah nyata yang bakal dilakukannya terkait dengan upaya ini. "Nantilah kita lihat. Yang pasti nanti akan ada semacam pencermatan-pencermatan," ujarnya.
Ihwal upayanya untuk menuntaskan tujuh kasus pelanggaran hak asasi manusia berat, Prasetyo enggan berkomentar. "Tentunya pembicaraan mengenai kasus ini tidak bisa cepat karena sangat banyak aspek yang mesti kami lihat," ucapnya. Ia juga enggan menjawab pertanyaan tentang komitmennya untuk menuntaskan kasus-kasus itu. "Kasus-kasus seperti itu harus kami pelajari lagi seperti apa." (Baca: Prasetyo Resmi Jadi Jaksa Agung)
Meski begitu, ia berjanji akan memimpin korps Adhyaksa untuk terus membangun sinergi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI dalam menuntaskan berbagai kasus korupsi. "Kami bersinergi dengan baik, saling bersama, dan saling mendukung," kata Prasetyo.
Menurut Prasetyo, institusinya bakal menuntaskan berbagai kasus yang ada, dari korupsi, narkotik, illegal logging, illegal fishing, hingga illegal mining. "Semua harus dikerjakan secara bersamaan. Tak boleh ditelantarkan antara satu dan yang lain," ujarnya.
PRIHANDOKO
Baca juga:
Kronologi Baku Tembak TNI Vs Polri di Batam
Bentrok TNI Vs Polri, Satu Tentara Dibawa ke UGD
Besok, Seribu Mahasiswa Kepung Istana
Ahok: Saya Bukan PDIP, tapi Orangnya Bu Mega
3 Modus Baru Mafia Migas Versi Faisal Basri