Presiden Indonesia, Joko Widodo berjalan berdampingan dengan Gubernur Jenderal Australia, Sir Peter Cosgrove saat tiba di Brisbane, Australia, 14 November 2014. Kedatangan Jokowi di Brisbane untuk menghadiri KTT G-20 (AP Photo)
TEMPO.CO, Brisbane - Presiden Joko Widodo menilai G20 bukanlah organisasi yang memiliki kekuatan mengikat. Karena itu, masalah tarif atau bea masuk yang sering menyulitkan Indonesia dinilai sama sekali tidak dipengaruhi oleh keanggotaan Indonesia dalam G20.
"Hal-hal yang berkaitan dengan tarif atau bea masuk itu yang biasanya mengikat adalah World Trade Organization (WTO), bukan G20. G20 bukan forum yang mengikat," kata Jokowi setelah menemui warga Indonesia di Brisbane, Jumat, 14 November 2014.
Keanggotaan Indonesia dalam G20 sebelumnya dipertanyakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Menurut Susi, Indonesia kehilangan 14 persen bea masuk ikan tuna dari potensi perdagangan tuna sebesar US$ 700 juta di G20. Susi memperkirakan kerugian Indonesia mencapai US$ 100 juta. Karena itu, dia mengusulkan agar Indonesia keluar dari forum G20 (baca: Menteri Susi Usul Indonesia Keluar dari G20).
Jokowi mengatakan dirinya masih mempertimbangkan usul itu dan mempelajari potensi kerugian yang disampaikan Susi. "Saya ikut juga belum, mau disuruh keluar," katanya (baca juga: Relevansi dan Manfaat Keberadaan G20 Dipertanyakan).
Jokowi Respons soal Kaesang Didaftarkan di Pilkada Kota Bekasi
1 jam lalu
Jokowi Respons soal Kaesang Didaftarkan di Pilkada Kota Bekasi
Relawan Nasional Pro Prabowo-Gibran (Pa-Gi) sebelumnya sudah sudah bertandang ke kantor DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kota Bekasi, mengambil formulir penjaringan bakal calon wali kota untuk Kaesang.