Tiga Makna Doktrin Jokowi di KTT Asia Timur

Reporter

Jumat, 14 November 2014 08:41 WIB

Presiden Jokowi bertepuk tangan saat mengikuti sidang pleno di pertemuan ASEAN ke-25 di Naypyitaw, Myanmar, 12 November 2014. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Jakarta - Rancangan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia terus disampaikan oleh Presiden Joko Widodo melalui pidatonya di berbagai kesempatan forum internasional, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur di Naypyidaw, Myanmar. Terlebih, Jokowi pun menginginkan Indonesia berkepentingan menentukan masa depan kawasan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Dalam pidato yang berkaitan dengan Doktrin Jokowi tersebut, guru besar hukum internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengatakan ada beberapa hal yang ingin disampaikan Jokowi. "Ada tiga makna penting Doktrin Jokowi," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis malam, 14 November 2014. (Cara Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim)

Pertama, ujar Hikmahanto, Jokowi telah mengumumkan kepada dunia melalui KTT Asia Timur tentang hasrat Indonesia menjadi poros maritim dunia. Menurut dia, hal ini mengingatkan pada Deklarasi Perdana Menteri Djuanda 1957. Saat itu Indonesia mengklaim diri sebagai negara kepulauan. "Kini, di bawah pemerintahannya, Jokowi tidak saja menjadikan Indonesia negara kepulauan, tetapi negara maritim," katanya.

Kedua, upaya Indonesia mentransformasikan diri menjadi negara maritim akan membuka banyak peluang ekonomi. Itu, ujar Hikmahanto, tidak saja bagi masyarakat Indonesia, melainkan juga masyarakat internasional. (Jokowi Inginkan Samudra Pasifik dan Hindia Aman)

Lantaran itu, Indonesia pun mengundang negara-negara untuk memanfaatkan peluang bisnis dalam mengeksploitasi sumber daya alam maupun infrastruktur pembangunan. Menurut dia, peluang itu diharapkan dapat menghilangkan sumber konflik antarnegara. "Namun Jokowi harus tegas bila kedaulatan dilanggar dan kepentingan nasional dirugikan," katanya.

Ketiga, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk terlibat dan turut menentukan arah berkembangnya kawasan Pasifik dan Samudra Hindia. "Partisipasi Indonesia di antaranya ditujukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan," ujarnya.

Meski demikian, Hikmahanto menjelaskan Doktrin Jokowi tidak akan memiliki makna bagi masyarakat internasional bahkan masyarakat Indonesia bila pemerintahannya tidak dapat menerjemahkan dalam sejumlah kegiatan yang konkret. "Di sini para menteri dan pejabat pemerintah pusat maupun daerah dituntut untuk menjabarkan Doktrin Jokowi dalam berbagai program," ujarnya.

TRI SUSANTO SETIAWAN

Berita penting lain:
Koalisi Prabowo Belum Sepakati Pasal Interpelasi
Ultah 26 Tahun, Kla Project Rilis Album Live
Diduga Tewas, Suara Al-Baghdadi Beredar
Jokowi Presiden Terakhir yang Disalami Obama











Advertising
Advertising

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

59 menit lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

1 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

2 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

3 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

4 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

8 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

9 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

10 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

10 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

15 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya