Yogyakarta Dukung Larangan Rapat PNS di Hotel  

Reporter

Senin, 10 November 2014 11:27 WIB

Jalan Malioboro, Yogyakarta. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pendapatan asli daerah terbesar Kota Yogyakarta selama ini berasal dari pajak sektor perhotelan, namun kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta justru mendukung kebijakan pemerintah Joko Widodo melarang kegiatan dinas pegawai negeri sipil digelar di hotel.

"Kebijakan untuk PNS itu tak akan membuat hotel bangkrut, hanya berkurang sedikit pendapatannya, jadi kami dukung untuk realisasinya," kata Ketua DPRD Kota Yogya Sudjanarko kepada Tempo, Ahad, 9 November 2014.(Baca:Digodok, Inpres Larang Pejabat Rapat di Hotel)

Kebijakan larangan rapat di hotel itu telah diumumkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian Dalam Negeri melalui surat edaran pekan lalu. Para pegawai negeri di tingkat pusat sampai daerah diminta tidak menggelar rapat atau kegiatan kedinasan di hotel-hotel.

Sudjanarko menambahkan, dia tak latah mengamini kebijakan yang dibuat pemerintah Jokowi, yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu. Sebab, pelarangan kegiatan dinas di hotel ini sebenarnya sudah diterapkan pemerintah dan DPRD Kota Yogya sejak dua tahun terakhir.(Baca:Jusuf Kalla: Kurangi Rapat Pemerintah di Hotel! )

"Sejak tahun 2012, kegiatan konsinyering (konsultasi bersama soal anggaran) Dewan dan pemerintah hampir tak pernah lagi di gelar hotel, langsung di Dewan," kata Sudjanarko.

Meski sangat jarang menggelar kegiatan pegawai pemerintah di hotel, Sudjanarko menyebutkan realisasi pendapatan daerah Kota Yogya dari sektor perhotelan tetap tercatat di tempat teratas. "Hotel jangan beralasan pendapatan berkurang. Toh, Yogya kota wisata, penghasilan dari okupansinya juga penuh terus tanpa PNS rapat di hotel," katanya.

Menurut catatan DPRD Kota Yogya, pada 2013, pendapatan asli daerah dari sektor perhotelan dan restoran menyumbang sekitar Rp 64 miliar. Pada 2014, target itu dinaikkan jadi Rp 88 miliar.(Baca:PHRI Keberatan Larangan Pejabat Rapat di Hotel)

"Sampai September lalu, target pajak perhotelan dan restoran sudah tercapai Rp 50 miliar," ujar Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Yogya Kadri Renggono kepada Tempo.

Besarnya potensi wisatawan dan sektor swasta melakukan aktivitas di Yogya dinilai PDI Perjuangan sangat mampu menutupi kekurangan pendapatan dan pajak hotel akibat larangan PNS menggelar rapat di hotel.

"Yogya punya 400 bahkan akan jadi 500 hotel tahun ini. Artinya, investasi hotel masih tinggi dan kebijakan larangan PNS rapat itu tak akan berpengaruh di sini," katanya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Imam Priyono menyatakan akan menaati surat edaran larangan PNS menggelar rapat atau kegiatan dinas di hotel itu, sesuai dengan instruksi pusat,

"Tapi biasanya hotel itu punya program CSR (corporate social responsibility) dengan menyediakan ruang rapat gratis jika ada pengurus kampung membutuhkan, jadi tak masalah, selama gratis," kata Imam, yang juga kader PDI Perjuangan itu.

Imam justru saat ini mendorong adanya transparansi dalam pengelolaan perizinan pembangunan hotel di Yogya yang tengah jadi sorotan masyarakat.

"Pemerintah dituding rawan gratifikasi atas pemberian izin hotel karena marak pertumbuhannya. Padahal kami selama ini hampir tak pernah menggunakan hotel sebagai kegiatan kedinasan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO







Baca juga:
KPK Belum Ungkap Setya Novanto di Korupsi e-KTP
Ernest Samudera Tak Mau Disebut Aktor
Inter Milan Dikabarkan Segera Pecat Mazzarri
Ada Demo, Bus Transjakarta Blok M-Kota Dibatasi







Advertising
Advertising

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya