Pimpinan Komisi I terpilih Mahfudz Siddiq (kedua kanan), Tantowi Yahya (kanan), Hanafi Rais (kiri), dan Asril Hamzah Tanjung (kedua kiri) berfoto bersama usai mengikuti sidang pemilihan ketua komisi I di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Oktober 2014. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq resmi ditetapkan menjadi Ketua Komisi I DPR didampingi Wakil Pimpinan Komisi I, Tantowi Yahya, Hanafi Rais, dan Asril Hamzah Tanjung. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO,Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Pimpinan Rakyat Tantowi Yahya mengatakan Hari Pahlawan 10 November bisa dijadikan momentum islah antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih. Menurut dia, Hari Pahlawan bisa dimaknai dengan semangat nasionalisme.
Perseteruan kedua pihak di parlemen, kata Tantowi, harus segera dihentikan. "Ini menjadi catatan sendiri untuk memperkuat rasa nasionalisme," katanya, Senin, 10 November 2014. (Baca: Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih Berdamai)
Ketegangan antara Koalisi Joko Widodo dan Koalisi Prabowo di DPR menuju titik akhir. Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa mengatakan kedua kubu telah bersepakat ihwal perebutan posisi dalam alat kelengkapan Dewan.
Pertemuan yang menghasilkan kesepakatan digelar di rumah Hatta pada Sabtu lalu. Ia menuturkan persamuhan tersebut tak berjalan alot karena kedua pihak menginginkan perdamaian.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang bertindak sebagai juru runding Koalisi Jokowi, Pramono Anung, mengatakan pertemuan di rumah Hatta itu membuahkan kesepakatan bahwa kubunya mendapat 16 posisi lebih dalam alat kelengkapan.
Selanjutnya, kata Pramono, parlemen akan membentuk Badan Legislasi untuk membahas alat kelengkapan. Pembentukan badan ini bertujuan mengubah Tata Tertib DPR. Sebelum 5 Desember, ditargetkan permasalahan di DPR terkait dengan alat kelengkapan DPR selesai dibahas.