Presiden Joko Widodo memimpin jalannya pelantikan 34 menteri yang tergabung dalam kabinet kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla di Istana Negara, Jakarta, 27 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri-Sekretaris Negara Pratikno menyatakan sempat kelabakan ketika menyiapkan protokoler pelantikan menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo. (Baca: Pratikno 'Curhat' Tidak Enaknya Menjadi Menteri)
Pratikno menyatakan, sehari setelah mendapat tawaran menjadi menteri, ia menjadi penanggung jawab pelantikan Kabinet Kerja. Di situlah, Pratikno mendapati masalah sepele tapi sungguh memusingkan, yaitu soal protokoler.
Menurut dia, protokoler Istana Kepresidenan memiliki tradisi yang bertolak belakang dengan gaya kepemimpinan Jokowi. "Kayak jadi panitia kawinan massal saja," ujarnya. (Baca: Jadi Presiden, SBY: Tidur Tak Tenang, Makan Kepikiran)
Pratikno menyatakan hal ini ketika menghadiri diskusi "Dukungan Lintas Sektor dalam Pengelolaan Pendidikan Tinggi pada Pemerintahan Baru" bersama puluhan akademikus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada Sabtu malam, 8 November 2014. (Baca: Jokowi Sudah Teken Perpres Nomenklatur Kementerian)
Saat ini, secara resmi, Pratikno masih menjabat Rektor UGM. Namun dia telah mengajukan surat pengunduran diri pada akhir Oktober lalu.