Kunjungi Indo Defence, Jokowi Lihat Panser Anoa  

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 7 November 2014 14:23 WIB

Teknisi memeriksa Main Batle Tank (MBT) Leopard yang akan di beli oleh pemerintah Indonesia dari Jerman saat persiapan Indo Defence Expo dan Forum 2012 di Kemayoran, Jakarta, (06/11). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengunjungi pameran alat utama sistem persenjataan, Indo Defence, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 7 November 2014.

Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 dan langsung disambut oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Laksamana (purnawirawan) Tedjo Edhy Purdijanto, Menteri Pertahanan Jenderal (purnawirawan) Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kepala Polri Jenderal Sutarman. (Baca: Penerus AK-47, Seperti Apa Tampangnya?)

Setelah keluar dari mobil RI-1, Jokowi yang memakai kemeja batik lengan panjang warna cokelat langsung diajak menaiki golf car menuju pameran di luar ruangan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu duduk di kursi belakang golf car bersama Ryamizard.

Hanya beberapa detik duduk di golf car, Jokowi sudah disuguhi pertunjukan helikopter dari tim Pegasus TNI Angkatan Udara. Empat helikopter Colibri buatan Airbus itu bermanuver sekitar 30 meter di atas kepala Jokowi. (Baca: Jokowi: Laut Kita di Malam Hari seperti Pasar)

Perhatian Jokowi seketika berubah ketika seorang staf Kementerian Pertahanan bernama Kolonel Gita memberikan penjelasan tentang panser Anoa buatan PT Pindad. Mata Jokowi pun tampak asyik melihat satu unit panser Anoa yang berjarak 5 meter di sebelah kanannya.

Jokowi selanjutnya turun dari golf car untuk menyambangi perahu karet yang biasa dipakai Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut beraksi. Kapal itu memiliki panjang hanya sekitar 7 meter. (Baca: Jokowi Batal Buka Indo Defence 2014)

Namun yang menarik adalah kapal itu memiliki tangga penyeberangan yang menjulang ke atas. Rupanya tangga itu dipasang untuk mempermudah pasukan katak menaiki kapal yang lebih besar secara diam-diam saat menjalankan operasi.

Kapal itu diberi nama Cantoka (Carrier and Tactical Onboard Kopaska). Kapal itu merupakan desain prajurit TNI AL dari Dinas Penelitian dan Pengembangan.

Kolonel Gita lantas mengajak Jokowi melihat pameran di dalam gedung JIEXpo. Di dalam gedung, Jokowi melihat beraneka macam pabrikan alutsista. Dari produsen simulator, melihat lapak pabrik kapal selam Korea Selatan DSME, hingga perakit pesawat tempur T-50 Negeri Ginseng.

Kunjungan Jokowi ke lapak produsen alutsista Korea Selatan bukan tanpa sebab. Indonesia dan Korea Selatan memiliki hubungan kerja sama pembuatan alat perang, seperti kapal selam Changbogo Class hingga pesawat tempur KFX/IFX.

Sayangnya, Jokowi tidak mengeluarkan pernyataan dalam kunjungannya hari ini. Setelah berkeliling pameran, Jokowi beserta rombongan memilih salat Jumat berjemaah di gedung JIEXpo.

INDRA WIJAYA




Berita Terpopuler
Fahri Hamzah: Kartu Pintar dan Sehat Jokowi Ilegal
Gaya Ayang Jokowi Belanja di Makassar
Sidak Penampungan TKI, Menteri Hanif Lompat Pagar
Jokowi ke Sidrap, Kahiyang Borong Sirup Markisa
Duit Raden Nuh Diduga Mengalir ke Wanita













Advertising
Advertising

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

11 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

11 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

12 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

12 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

12 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

13 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

13 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

14 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

16 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

17 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya