Seorang pasien suspect Virus Ebola dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kabupaten Kediri, Jawa Timur, 1 November 2014. ANTARA/ Rudi Mulya
TEMPO.CO, Kediri - Rumah Sakit Umum Daerah Pare, Kabupaten Kediri, masih menahan pasien terduga ebola, GN, 45 tahun, di ruang isolasi. Penahanan ini dilakukan hasil pemeriksaan darah ketiga yang menjadi penentu ada tidaknya kontaminasi virus ebola di tubuhnya belum keluar. (Baca berita sebelumnya: Pasien Terduga Ebola di Kediri Jalani Uji Lab Ketiga)
Juru bicara RSUD Pare, Hari Susanto, mengatakan tim medis yang merawat GN belum membolehkan tenaga kerja Indonesia yang baru kembali dari Liberia itu pulang. Bahkan GN tetap diperlakukan khusus di ruang isolasi Melati. "Hingga saat ini, kami masih menganggap dia sebagai suspect," ujar Hari Susanto, Kamis, 6 November 2014.
Sesuai dengan standar pemeriksaan pasien terduga ebola, hasil uji laboratorium ini harus komplet dan tidak bisa dipisah-pisah.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri telah mengumumkan hasil tes GN adalah negatif. Pengumuman itu didasarkan pada hasil uji darah kedua yang menyatakan negatif. Namun hal itu masih diragukan tim RSUD Pare yang menganggap hasil itu belum valid. (Baca juga: Pasien Terduga Ebola di Kediri Diklaim Negatif)
Selama uji darah ketiga belum keluar, ujar Hari, GN tak akan pernah diperbolehkan pulang. Demikian pula anggota keluarganya dilarang bertemu untuk sementara waktu demi keselamatan mereka. GN akan menjalani isolasi seperti ini setidaknya selama 21 hari sejak dirawat di rumah sakit.
Saat ini kondisi kesehatan GN dinyatakan terus membaik. Bahkan catatan rekam medisnya menyatakan tidak terjadi keluhan apa pun. Batuk yang pernah dikeluhkan GN saat pertama kali masuk diklaim sudah tidak ada. "Semua normal, membaik," kata Hari. (Baca juga: Kondisi Terduga Pasien Ebola di Kediri Membaik)