TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan ada sederet modus baru yang digunakan koruptor untuk mengelabui aparat. Jika sebelumnya banyak koruptor menjalankan aksinya dengan memanfaatkan perbankan, Johan mengatakan cara itu kini dihindari. "Pengiriman uang lewat perbankan itu mudah terdeteksi KPK, jadi sekarang banyak yang lebih canggih," kata Johan di Plaza Mandiri, Selasa, 4 November 2014.
Modus koruptor dalam menjalankan operasinya terus berkembang. Menurut Johan ada beberapa modus baru, salah satu contohnya adalah menyimpan uang tunai di dalam kendaraan yang akan dibawa oleh si penerima. Praktek ini terungkap saat KPK menangkap seorang tersangka di lapang parkir Terminal III Bandara Cengkareng. (Baca juga: Afganistan Minta Bantuan KPK)
KPK menangkap pelaku dengan barang bukti uang pecahan dolar Singapura dan Amerika Serikat yang disimpan di dalam mobil di sebuah parkiran. "Mobilnya ditinggal, kunci dan karcisnya itu diberikan kepada si penerima. Mobil itu diambil keesokan hari," ujarnya. Untung KPK keburu mengendus aksi itu.
Modus lainnya, kata Johan, yakni melalui transaksi di hotel mewah. Transaksi semacam ini biasanya dilakukan pada dinihari dengan harapan bisa mengelabui pantauan KPK. Namun KPK juga bisa mengendus praktek ini dan menangkap pelakunya. (Baca: Johan Budi Sebut Korupsi di Indonesia Meningkat)
Johan mengatakan praktek korupsi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Selain modus, korupsi juga sudah menjarah berbagai sektor termasuk agama. Satu contoh lain, kata Johan, adalah modus koruptor yang menjalankan umrah ke Tanah Suci. Namun di sana mereka justru melakukan praktek suap menyuap. (Baca: Cegah Gratifikasi, Bank Mandiri Gandeng KPK)
Dengan kondisi itu, Johan berharap pemerintah dan masyarakat terus berperang menghentikan praktek korupsi, termasuk memperbaiki sistem yang ada saat ini. "Kejahatan menang bukan karena kuatnya orang jahat, namun karena orang baik banyak diam," katanya.
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000
Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan
Berita terkait
KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma
26 menit lalu
KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.
Baca SelengkapnyaSurati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons
1 jam lalu
PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?
5 jam lalu
KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL
7 jam lalu
Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSaksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta
7 jam lalu
Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya
13 jam lalu
Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.
Baca SelengkapnyaKPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan
14 jam lalu
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.
Baca SelengkapnyaKorupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum
14 jam lalu
KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.
Baca SelengkapnyaJaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo
18 jam lalu
Jaksa KPKsedang melacak sumber pembelian mobil Mercedes Benz Sprinter 315 CD hitam milik Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disita oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaSetelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar
20 jam lalu
KPK kembali menyita sejumlah aset milik eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, kali ini sebuah rumah di Makassar senilai Rp 4,5 miliar.
Baca Selengkapnya