TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung, mengatakan dia menginginkan adanya keterwakilan partai-partai koalisi Joko Widodo di pimpinan komisi Alat Kelengkapan Dewan.
"Ini kesepakatan yang perlu dilakukan," ujar Pramono saat ditemui di luar ruang Badan Musyawarah, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 4 November 2014. Itu pun, ujar Pramono, harus melibatkan partisipasi para ketua umum partai untuk menyelesaikannya. (Baca: Ini Susunan Pimpinan Komisi versi DPR Tandingan)
Apalagi, mengenai wacana pemekaran komisi dan badan di DPR, yang dilakukan sejumlah anggota dari fraksi koalisi Prabowo. Pramono menyebutnya itu sebagai cerminan ego dari para anggota DPR.
Lantaran itu, Pramono menginginkan kisruh ini segera cepat ditemukan solusinya. "Kami bicarakan azas. Intinya koalisi Jokowi ingin ada keterwakilan," ujar Pramono. (Baca: Pramono Anung: Kisruh DPR Selesai Pekan Depan)
Sebelumnya, kisruh antarpartai koalisi semakin meruncing setelah partai koalisi dari pemerintahan membentuk DPR tandingan. Kisruh tersebut bermuara lantaran kepemimpinan Ketua DPR Setya Novanto dinilai tidak mengkomodasi keinginan dari sejumlah partai koalisi Jokowi.
Malahan, pimpinan DPR menerima usulan nama pimpinan komisi dari PPP atas nama Suryadharma Ali. PPP sedang mengalami perpecahan partai dengan satu kepengurusan di bawah Romahurmuziy, yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris jenderal PPP.
TRI SUSANTO SETIAWAN
Terpopuler
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Mantan Suami Susi Kewalahan Diwawancarai Media
Vin Diesel: Paul Walker Adalah Malaikat
Rihanna Berutang Budi pada Chris Brown
Dijauhi Sahabat, Selena Gomez Punya Teman Baru
Berita terkait
DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya
8 menit lalu
Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.
Baca SelengkapnyaKenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT
11 menit lalu
DPR akan meminta pemerintah merevisi Permendikbud yang jadi dasar penghitungan UKT.
Baca SelengkapnyaRespons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif
55 menit lalu
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.
Baca SelengkapnyaSoal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan
1 jam lalu
Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.
Baca SelengkapnyaUsia Pensiun Diperpanjang di Draf Revisi UU Polri, IPW: Lewat 60 Tahun, Fisik dan Mental Sudah Menurun
2 jam lalu
Indonesia Police Watch menanggapi soal revisi UU Polri yang tengah bergulir di DPR.
Baca SelengkapnyaTiga Materi yang Direvisi di UU Kementerian Negara
2 jam lalu
Baleg DPR telah menyepakati revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.
Baca SelengkapnyaDPR Bakal Revisi UU Polri, Masa Jabatan Polisi Bisa Diperpanjang hingga 65 Tahun
3 jam lalu
DPR berencana merevisi UU Polri. Apa saja poin perubahannya?
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR Bakal Evaluasi Study Tour usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok
4 jam lalu
Komisi X DPR akan meninjau kembali sejauh mana output study tour terhadap pengembangan pendidikan siswa usai kecelakaan bus SMK LIngga Kencana
Baca SelengkapnyaDraf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik
7 jam lalu
Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik dalam pembahasan revisi UU Penyiaran
Baca SelengkapnyaWahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan
17 jam lalu
Wahiduddin Adams meminta hakim MK tak takut jika perubahan keempat UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, benar-benar disahkan DPR.
Baca Selengkapnya