Jokowi Wajibkan Pemda Bikin Layanan Satu Atap

Reporter

Selasa, 4 November 2014 14:05 WIB

Presiden Joko Widodo saat mengumumkan 34 nama menteri di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. Jokowi memberi nama kabinetnya Kabinet Kerja. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mewajibkan semua pemerintah daerah memiliki layanan satu atap dalam pengurusan perizinan. Layanan satu atap ini akan meningkatkan gairah investasi di daerah. "Ini wajib bagi semua daerah," kata Jokowi di hadapan jajaran kabinet dan semua gubernur saat membuka rapat koordinasi nasional Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 4 November 2014. (Baca: Jokowi Instruksikan Gubernur Ubah Postur APBD)

Jokowi mengakui saat ini sejumlah provinsi dan kabupaten/kota telah menerapkan layanan satu atap dalam pengurusan perizinan. Namun kondisi ini belum terjadi di semua daerah. Karena itu, ia menginstruksikan para gubernur untuk menyampaikan kebijakan ini ke semua bupati dan wali kota agar setiap daerah memiliki layanan satu atap. (Baca: Jokowi Terapkan Kartu Sehat dan JKN, Apa Bedanya?)

Jokowi menyatakan akan memberikan waktu kepada semua kepala daerah selama satu tahun untuk menyiapkan layanan perizinan terpadu satu atap ini. Dia memberi batasan waktu hingga akhir 2015. "Setelah itu sudah tidak ada waktu lagi," ujarnya. (Baca juga: Jokowi ke Makassar, 6 Ribu Personel Diterjunkan)

Bila pada 2016 masih ada daerah yang belum memberlakukan layanan satu atap, Jokowi menyatakan akan memberi sanksi. Sanksi itu berupa penghapusan Dana Alokasi Khusus untuk daerah bersangkutan. "Ini politik anggaran. Bisa saja nanti hitungan Dana Alokasi Umum-nya juga dikurangi."

Menurut Jokowi, langkah tegas ini harus dilakukan lantaran masalah perizinan selalu dikeluhkan di dunia investasi. Padahal, kata dia, investasi penting untuk mendorong pembangunan pusat dan daerah. "Kita harus sadar bahwa APBN kita sangat minim. Satu-satunya jalan untuk mempercepat proses pembangunan adalah investasi," ujar Jokowi.

Jokowi melanjutkan, pemberlakuan layanan satu atap juga tak boleh menghilangkan kehati-hatian petugas di daerah. Bila nanti layanan satu atap sudah berjalan efektif di semua daerah, Jokowi ingin pemberian izin investasi tetap selektif. Misalnya, pemberian izin investasi di bidang sumber daya alam. "Hati-hati memberikan izin karena kekayaan alam itu harus sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia," ucap Jokowi.

PRIHANDOKO


Berita terpopuler:
Ini Fasilitas Kamar Kos Raden Nuh
@TrioMacan2000 Mengaku Tahu Korupsi Ahok
Raden Nuh Ditangkap, Asatunews Tak Update Berita
Ini Empat Gejala bagi Terduga Penderita Ebola

Berita terkait

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

2 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

2 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

2 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

6 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

6 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

7 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

11 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

20 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

21 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

21 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya