Mantan Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto, seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, 23 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto, dilantik menjadi Sekretaris Kabinet hari ini, 3 November 2014, di Istana Negara. Sebelum berkecimpung di pentas politik praktis, Andi dikenal sebagai akademikus dan pengamat militer.
Andi menamatkan pendidikan S-1 di jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia. Setelah itu, Andi melanjutkan pendidikan program pascasarjana di National Defense University, Amerika Serikat.
Saat ini Andi sedang menyelesaikan disertasi doktoral tentang doktrin militer Indonesia di S. Rajaratnam Schoool of International Studies, Singapura. Sejak 2000, Andi terlibat aktif dalam berbagai kelompok kerja reformasi militer yang difasilitasi Pro Patria, RIDEP, LOGOS, LIPI, Pacivis Universitas Indonesia, dan Departemen Pertahanan.
Pria 43 tahun ini menjadi dosen di Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia. Andi juga merupakan pengajar tetap di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia jurusan Hubungan Internasional.
Keterlibatan Andi dalam Tim Transisi tidaklah mengejutkan. Almarhum Theo Syafei, ayah Andi, adalah politikus senior sekaligus orang yang dekat dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Theo meninggal pada 2011.
Andi adalah anggota Tim Transisi ketiga yang diangkat menjadi menteri dalam pemerintahan Jokowi, setelah Rini Soemarno (Menteri BUMN) dan Anies Baswedan (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah). Nantinya, Andi membawahkan Kelembagaan Sekretariat Kabinet dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengembangan dan Pengawasan Pembangunan.
Pratikno Klaim Tak Ada Pertemuan Jokowi dan Andi Widjajanto Bahas Pemilu 2024
13 Februari 2024
Pratikno Klaim Tak Ada Pertemuan Jokowi dan Andi Widjajanto Bahas Pemilu 2024
Dalam satu pertemuan, Andi mengatakan Jokowi menyampaikan tiga poin: Prabowo Subianto akan menang pilpres, Partai Solidaritas Indonesia akan lolos ke DPR, dan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan turun.