TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun baru beberapa hari dilantik sebagai menteri dan melakukan serah-terima jabatan pada Selasa, 29 Oktober 2014, Menteri Kesehatan Nila Djuwita Farid Moeloek sudah mendapat kesan manis dari para pegawainya. (Baca: Hari Ketiga Kerja, Menteri Yasonna Datang Telat)
Agus Dayat, petugas keamanan di Kementerian Kesehatan, mengatakan Nila dianggap berkepribadian sahaja. Meski baru beberapa hari menjabat menteri, dia tidak sungkan menebar senyum ke pegawainya. "Dia sering menyapa kami. 'Apa kabar?'" kata Dayat kepada Tempo, Rabu, 29 Oktober 2014. (Baca: Ke Mana Menteri Marwan Pagi Ini?)
Bagi Dayat, Nila bukan sosok asing. Selama bekerja di Kementerian, dia sudah mengenal Nila sejak suaminya Farid Anfasa Moeloek menjadi menteri di Kabinet Reformasi Pembangunan. "Saya sudah kenal beliau. Suaminya menteri juga dulu," kata Dayat. (Baca: Eva Sundari Kecewa Tak Jadi Menteri Jokowi)
Nila masuk dalam jajaran menteri di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Nila terpilih dari kalangan profesional. Nila yang merupakan dokter spesialis mata ini juga aktif lembaga kedokteran, yakni sebagai Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia periode 2011-2016. (Baca: Ditawari Tiga Pos, Kenapa Tjahjo Pilih Kemendagri?)
TRI SUSANTO SETIAWAN
Terpopuler:
Hina Jokowi di FB, Tukang Tusuk Sate Ini Ditahan
Paripurna DPR Ricuh, Meja Rapat Digulingkan
Dulu Harta Ryamizard Rp 3,5 Miliar, Sekarang....
Ahok Minta Jokowi Rangkul Eva, Rieke, dan Ara
Berita terkait
Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?
1 jam lalu
KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaSistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat
2 hari lalu
Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu
Baca Selengkapnya4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio
6 hari lalu
Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.
Baca SelengkapnyaIni Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan
10 hari lalu
Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?
Baca SelengkapnyaKemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT
15 hari lalu
Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.
Baca SelengkapnyaNetizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam
17 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar
20 hari lalu
KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.
Baca SelengkapnyaBantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker
23 hari lalu
Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.
Baca SelengkapnyaAlasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara
23 hari lalu
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.
Baca SelengkapnyaHipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik
33 hari lalu
Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.
Baca Selengkapnya