Harapan Jemaah Ahmadiyah kepada Jokowi

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 20 Oktober 2014 17:31 WIB

Jemaat Ahmadiyah melaksanakan upacara bendera di lapangan asrama transito, Majeluk, Lombok, NTB, (17/8). Ratusan jemaat Ahmadiyah telah menghuni asrama transito selama 7 tahun dan tidak memiliki KTP. TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Warga Ahmadiyah di Yogyakarta berharap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla selama lima tahun ke depan memberi angin sejuk bagi tata kelola kehidupan keberagaman Tanah Air.

"Terutama kabinet yang dipilih Pak Jokowi, kami sangat berharap adanya sosok pluralis yang bisa menjamin kehidupan keberagaman dalam masyarakat majemuk," kata Sekretaris Gerakan Ahmadiyah Indonesia Lahore Yogyakarta, Mulyono, kepada Tempo, Senin, 20 Oktober 2014.

Mulyono mengungkapkan, masyarakat Indonesia sejatinya merupakan masyarakat plural yang memiliki sikap toleransi tinggi. Menurut dia, roh pluralisme itu perlu dikembalikan, sehingga tidak muncul lagi kekerasan atas nama agama. (Baca:Bupati Kholiq, Perekat Syiah, Ahmadiyah, Minoritas)

Mulyono menuturkan, sejumlah kekerasan yang masih berlangsung sampai saat ini seharusnya menjadi peringatan bagi pemerintah agar segera diselesaikan. "Jangan sampai pemerintah absen ketika terjadi kekerasan atas nama agama."

Kasus kekerasan atas nama agama yang terjadi selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, termasuk yang menimpa warga Ahmadiyah, masih teringat jelas dan menimbulkan kekhawatiran. (Baca: Protes Foto di FB, Tiga Umat Ahmadiyah Tewas di Punjab)

Tak hanya kasus penganiyaan terhadap warga Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten pada 2011. Pada tahun yang sama, kekerasan yang menyasar warga Ahmadiyah itu sempat merembet ke beberapa daerah, termasuk Kota Yogyakarta yang berwujud penyegelan kantor pertemuan Ahmadiyah. (Baca:Masjid Ahmadiyah Ciamis Disegel Satpol PP )

"Jokowi-Kalla kami harap bisa menjaga dan kalau perlu meninjau lagi SKB (surat keputusan bersama) tiga menteri untuk perlindungan warga Ahmadiyah ke depan," kata Mulyono. (Baca: Masjid Ahmadiyah Bekasi Digembok)



PRIBADI WICAKSONO




Berita Terpopuler
Ketika Iriana Widodo Emoh Digeguyu Pitik
Kenapa Anak Jokowi Ini Tak Aktif Lagi di Sosmed?
Jokowi Mendadak ke KPK Malam Ini, Bahas Menteri?
Golkar Diprediksi Tidak Bertahan di Koalisi Prabowo
Siapa Saja Tamu Negara yang Hadir di Pelantikan Jokowi?

Berita terkait

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

4 jam lalu

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

Prediksi menyebut pada 2050 sebanyak 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi akan mengalami kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

4 jam lalu

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

6 jam lalu

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

Pembentukan Pansel KPK yang objektif dianggap akan mempertaruhkan keberhasilan kinerja Pimpinan dan Dewas KPK pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

6 jam lalu

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

6 jam lalu

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

8 jam lalu

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

8 jam lalu

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

Bayu tak menampik namanya masuk dalam daftar calon pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

10 jam lalu

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

10 jam lalu

Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

Presiden Jokowi dimintai seorang perempuan dari delegasi Prancis untuk mengambil potretnya di depan mangrove.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

12 jam lalu

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

Presiden Jokowi tidak mau banyak berkomentar mengenai keputusan PDIP tidak mengundangnya rakernas partai akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya