Indonesia Terkorup di Asia Tenggara, ICW: Tak Aneh  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 16 Oktober 2014 10:49 WIB

Petugas menguji coba perangkat komputer didalam bus AntiCorruption Learning Center (ACLC) disela peluncurannya di halaman gedung KPK, Jakarta, 14 Oktober 2014. Bus tersebut diperuntukkan untuk sosialisasi serta kampanye dalam pencegahan tindak pidana korupsi. TEMPO/ Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil pemeringkatan indeks korupsi, yang dilansir dari laman Gallup pada 15 Oktober, sebuah lembaga riset politik internasional, menyebutkan Indonesia bertengger di puncak daftar negara terkorup di Asia Tenggara.

Menanggapi hasil penelitian ini. peneliti Indonesian Corruption Watch Emerson Yuntho mengaku merasa tidak heran dengan peringkat buruk. "Bukan sesuatu yang aneh," ujarnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 16 Oktober 2014. (Baca: Hari Ini SBY Terima Dua Kandidat Pimpinan KPK)

Menurut Emerson, banyak indikator yang menempatkan Indonesia sebagai pemuncak kasus korupsi di berbagai kawasan, contohnya seperti di Asia Tenggara. Misalnya, banyak pejabat publik, baik pusat dan daerah, yang tersandung korupsi dan aksi birokrasi suap-menyuap.

Apalagi, ujar Emerson, proses pelayanan birokrasi yang berbelit secara tidak langsung membuat investor asing ragu menanamkan modalnya di Indonesia. "Sudah banyak bahkan yang pindah ke luar (Indonesia)," kata Emerson.

Bahkan, penyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sewaktu berpidato di Hari Anti Korupsi juga tidak relevan dengan kondisi saat ini. Sebelumnya, ujar Emerson, SBY menyebut para koruptor tidak selamanya berniat melakukan korupsi, melainkan karena ketidaktahuan pejabat dalam upaya pemberantasan korupsi di negeri ini.

Artinya, dari pernyataan SBY itu, ujar Emerson, SBY telah salah memilih para pejabat publiknya. Emerson mencontohkan banyak menteri di kabinet SBY yang terseret kasus korupsi. "Ini ironi. SBY telah salah menempatkannya."

Emerson menuturkan seharusnya pemerintahan mendatang bisa belajar dari pemerintahan sebelumnya, yakni membenahi masalah korupsi yang sudah membelenggu negeri ini. "Paling tidak semangat revolusi mental bisa terlaksana."

TRI SUSANTO SETIAWAN

Terpopuler:

Ini Kata JK Soal Sri Mulyani Jadi Calon Menteri
Soal Muktamar PPP Surabaya, Kubu SDA: Tidaaaak...
Lukman Hakim Jadi Bintang di Muktamar PPP
Hamdan Zoelva: MK di Titik Terendah
Dikunjungi Mbah Moen, Jokowi: Sinyal Koalisi Kuat
Koalisi Pro-Jokowi Kompak Hadiri Muktamar PPP

Berita terkait

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

10 hari lalu

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

20 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

23 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

24 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

28 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

28 hari lalu

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut adanya kemungkinan KPK dan Ombudsman akan digabung.

Baca Selengkapnya

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

29 hari lalu

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

ICW meminta Kejaksaan Agung tak hanya mengejar pelaku secara personal, tapi korporasi dalam kasus korupsi di kawasan IUP PT Timah.

Baca Selengkapnya

Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

30 hari lalu

Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

Wakil Ketua KPK mengatakan, hanya orang-orang yang sial saja yang terkena OTT

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

30 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

34 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya