Sopir Bus Maut Harapan Jaya Melarikan Diri  

Reporter

Selasa, 14 Oktober 2014 08:37 WIB

Foto kecelakaan maut Sidoarjo. TEMPO/M Syarrafah

TEMPO.CO, Sidoarjo - Polisi memburu sopir bus Harapan Jaya jurusan Surabaya-Trenggalek yang mengalami kecelakaan hingga menewaskan tujuh penumpang dan menyebabkan puluhan lainnya terluka pada Senin pagi, 13 Oktober 2014. Kecelakaan terjadi di jalan menikung di Waru, Sidoarjo, karena Teguh Harianto—nama sopir bus—diduga terlibat kebut-kebutan dengan sopir bus lain. (Baca: Sumber Kencono dan Kecelakaan Maut Bus di Sidoarjo)

“Sopirnya buron. Dia kabur dengan memecah kaca depan,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Sidoarjo Ajun Komisaris Budi Setiono, Senin, 13 Oktober 2014.

Saat ini polisi telah memeriksa dua kernet, yakni Priyono dan Darma. Dari keduanya didapat keterangan di antaranya jumlah penumpang ketika bus meninggalkan Terminal Bungurasih di Surabaya, sekitar satu kilometer di belakang lokasi kecelakaan, berjumlah 35 orang. Namun, keterangan itu diragukan karena polisi menyatakan mendapat keterangan dari saksi lainnya yang menyebutkan bus penuh dengan penumpang yang sebagian berdiri.

Di antara para penumpang itu ada sepuluh orang anggota rombongan dari Kediri yang hendak pulang setelah mengikuti hajatan pernikahan di Surabaya. Satu di antara anggota rombongan itu, Suniyem, menjadi korban tewas. “Mereka berangkatnya juga naik bus. Nah, pulangnya ini kecelakaan,” kata Jumini, kerabat para korban.

Bus Harapan Jaya dengan nomor polisi AG 7900 UR mengalami kecelakaan di Jalan Raya Waru, Sidoarjo, tepat di depan Mahamah Militer pada Senin pagi. Bus menabrak tiang penerangan jalan sebelum terguling dan terseret sekitar 60 meter. Korban tewas dievakuasi ke RSUD Sidoarjo, sedangkan yang luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara Polda Jatim di Surabaya.

Mereka adalah Ibnu Markaban (34) warga Jalan Merbabu, Kediri; Sawal (54) warga Desa Soko Kulon, Trenggalek; Sukardi (75) warga Simbar Lor, Kediri; Kasiadi (50) warga Kepung, Kediri; Priyo Wahyu Hidayat (46) warga Manyar Kertajaya, Surabaya; Suniyem (55) warga Desa Bangsangon, Kediri; dan satu lagi, pria, belum teridentifikasi.

Baca berita sebelumnya: Kecelakaan Maut Bus di Sidoarjo, PO Salahkan Sopir

MOHAMMAD SYARRAFAH

Terpopuler
Pemuda Ini Diajak Bos Facebook Bertemu Jokowi

Bekasi Dibully,Pengamat: Pemerintah Perhatikan

Siswi SD Bukittinggi Disiksa Saat Pelajaran Agama

Bertemu Jokowi, Mark Zuckerberg Tanggalkan Hoodie

Berita terkait

Pascakecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Ketahui 5 Perbedaan Bus Pariwisata dan Bus Reguler

16 jam lalu

Pascakecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Ketahui 5 Perbedaan Bus Pariwisata dan Bus Reguler

Kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok masih jadi perhatian publik. Ketahui perbedaan bus pariwisata dan bus reguler.

Baca Selengkapnya

Dishub Sumut Perketat Aturan dan Adakan Sosialisasi Usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

16 jam lalu

Dishub Sumut Perketat Aturan dan Adakan Sosialisasi Usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Kecelakaan bus siswa SMK Lingga Kencana membuat Dishub Sumut ambil kebijakan perketat aturan hingga kemenhub akan terapkan aturan jangka pendek.

Baca Selengkapnya

Usai Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Muncul Pro dan Kontra Study Tour, Pj Gubernur Jabar Sampai Keluarkan Surat Edaran

1 hari lalu

Usai Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Muncul Pro dan Kontra Study Tour, Pj Gubernur Jabar Sampai Keluarkan Surat Edaran

Pro dan kontra soal study tour langsung mengemuka usai kecelakaan bus siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang beberapa waktu lalu. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

3 hari lalu

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.

Baca Selengkapnya

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

3 hari lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pengusaha Tavel: Bukan Stop Study Tour Tapi Pemerintah Harus Edukasi

3 hari lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pengusaha Tavel: Bukan Stop Study Tour Tapi Pemerintah Harus Edukasi

Pengusaha travel meminta pemerintah jangan menghentikan kegiatan study tour karena adanya kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

3 hari lalu

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kementeriannya bakal menindaklanjuti usulan penerapan uji kir.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

3 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

3 hari lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang.

Baca Selengkapnya

RS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

3 hari lalu

RS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Doktes spesialis ortopedi RS Bhayangkara Brimob sebut kondisi korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok saat pertama ditangani.

Baca Selengkapnya