Pengamat Puji Keberadaan Transjabodetabek  

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 3 Oktober 2014 11:20 WIB

Penumpang menunggu bus TransJakarta jurusan Blok M di Halte Kota, Jakarta, 11 Agustus 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan memuji keberadaan bus Transjabodetabek yang diluncurkan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan pada Kamis lalu, 2 Oktober 2014.

"Keberadaan bus ini menjawab kebutuhan warga atas angkutan perbatasan," ujar Tigor, Jumat, 3 Oktober 2014. (Baca: Jokowi Diminta Ikut Atasi Masalah Penyangga Jakarta)

Menurut Tigor, kebutuhan warga atas angkutan perbatasan tidaklah kecil. Alasannya, banyak warga perbatasan yang bekerja di Jakarta sehingga moda transportasi ke arah Jakarta adalah hal yang murni dibutuhkan.

Selain memuji keberadaan bus tersebut, Tigor juga memuji trayek bus itu. Menurut Tigor, trayek bus tersebut, yaitu Ciputat-Ir Juanda-Pondok Indah-Radio Dalam-RS Pertamina- CSW-Blok M sudah tepat karena dari perbatasan ke pusat kegiatan di Jakarta. "Tidak seperti monorel yang rutenya muter-muter di dalam Jakarta aja. Itu, mah, enggak tepat," ujar Tigor. (Baca: Tangerang Siapkan Bus Pengumpan ke Jakarta)

Menurut Tigor, kendaraan perbatasan ke kota seperti Transjabodetabek perlu diperbanyak. Tujuannya, kata Tigor, agar orang mulai beralih ke transportasi umum dibanding kendaraan pribadi.

"Tapi kendaraan ini tak bisa berdiri sendiri. Perlu didukung dengan langkah lain seperti integrasi ke transportasi umum dan pembatasan parkir kendaraan pribadi. Kalau tidak sepaket, mubazir," kata Tigor.

Berdasarkan pengamatan Tempo kemarin, moda transportasi ini justru belum diminati. Alasannya, kendaraan ini masih sepi penumpang. Namun, beberapa penumpang yang mencoba bus ini mengaku cukup puas dengan layanan Transjabodetabek ini.

"Dengan bus Transjabodetabek saya bisa langsung naik Transjakarta, enggak perlu turun naik shelter lagi," ujar salah satu warga asal Ciputat, Rustiandi, 37 tahun.

ISTMAN MP

Berita Terpopuler
Diboikot DPR, 4 Kekuatan Besar Dukung Jokowi
Pemilihan Pimpinan DPR Tergesa-gesa, Fahri Hamzah: Demi Jokowi
Pimpinan DPR Dikuasai Pro-Prabowo, Puan: Zalim















Advertising
Advertising

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

17 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

18 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

4 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

6 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

12 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

16 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

16 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

17 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya