Mic Mati & Dizalimi Bikin Koalisi Jokowi Walk-Out
Kamis, 2 Oktober 2014 05:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Jokowi walk-out dari sidang paripurna kedua ketika pemilihan pimpinan DPR dilakukan. Mereka berpendapat sidang tak berlangsung demokratis dan pimpinan sidang tidak adil dengan tidak memberikan kesempatan mereka berbicara.
"Mencermati dinamika, gelagat, dan perkembangan yang Ibu pimpin sejak rapat konsultasi tadi, Fraksi PDI Perjuangan tak ikut dalam pengambilan keputusan," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo di ruang sidang, Senayan, Kamis dinihari, 2 Oktober 2014.
"Silakan," ujar pimpinan sidang Popong Otje Djunjunan. (Baca: Puan: Kami Ajak SBY Bertemu, tapi Tak Ada Respons.) Partai Kebangkitan Bangsa yang pertama keluar dari ruang sidang setelah menyatakan sikapnya, disusul Hanura, PDI Perjuangan, dan Partai NasDem.
"Pertama kami lihat dari tata tertib persidangan tidak mencerminkan demokrasi. Semua hanya demi kepentingan kelompok," ujar Patrice Rio Cappela.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan persidangan itu hanya menguntungkan koalisi Prabowo, sementara suara anggota koalisinya tidak didengar. "Misalnya saja, semua mic kami di ruang paripurna tak bisa nyala. Saya tak tahu apa masalahnya. Apa ada intervensi?" ujarnya.
NasDem meminta pemilihan pimpinan DPR tak dilakukan malam ini karena pihaknya masih ingin mempelajari tata tertib. Sebabnya, mereka tak ikut saat pembuatan tata tertib tersebut. "Ini terlihat seperti kejar tayang saja," ujarnya.
Meski empat fraksi walk-out, DPR tetap mengesahkan paket pimpinan DPR. Yakni, Ketua Setya Novanto, Wakil Ketua Fadli Zon, Wakil Ketua Agus Hermanto, Wakil Ketua Fahri Hamzah, dan Wakil Ketua Taufik Kurniawan. (Baca: Setya Novanto Cs Jadi Pimpinan DPR, PDIP Kalah 2-0)
TIKA PRIMANDARI
Terpopuler
Berapa Uang Saku Pelantikan Anggota DPR?
5 Skenario yang Bisa Jegal UU Pilkada
Koalisi Prabowo Revisi UU KPK, ICW: Kebablasan
Soal Revisi UU KPK, Bos KPK Serang Koalisi Prabowo