Siapa Gulat Manurung Terkait Suap Gubernur Riau?

Reporter

Sabtu, 27 September 2014 09:42 WIB

Tersangka dugaan pelaku suap kasus alih fungsi hutan di Provinsi Riau, Gulat Medali Emas Manurung dikawal petugas keluar gedung KPK, Jakarta, 26 September 2014. Ia ditangkap KPK bersama Gubernur Riau Annas Maamun dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Pekanbaru - Komisi Pemberantasan Korupsi akhirnya menetapkan status tersangka terhadap Gubernur Riau Annas Maamun dan pengusaha perkebunan kelapa sawit Gulat Medali Emas Manurung dalam kasus suap izin lahan di Riau senilai Rp 2 miliar.

Keduanya dicokok KPK di Cibubur, Jakarta, bersama tujuh orang lainnya. KPK menjerat keduanya dengan Pasal 12 a atau 12 b atau 11 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman 20 tahun penjara. Annas disangkakan sebagai penerima suap, sedangkan Gulat Manurung sebagai sang pemberi suap.

Siapa Gulat Medali Emas Manurung?
Gulat Manurung dikenal sebagai penguasaha perkebunan kelapa sawit sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo). Ia disebut memiliki banyak lahan kelapa sawit di Rokan Hilir, bekerja sama dengan Gubernur Annas Maamun.

Di sisi lain, Gulat Manurung adalah seorang dosen di Universitas Riau yang mengajar di Fakultas Pertanian. Dia sekaligus menjadi orang dekat sang gubernur.

Sumber Tempo di Universitas Riau menyebut Gulat Manurung adalah seorang dosen yang berstatus pegawai negeri sipil golongan III D. Dia telah menjadi dosen tetap sejak tahun 2000. Kiprah Gulat di kampus tidak begitu moncer. Selama di kampus, kata sumber ini, Gulat memang jarang masuk untuk memberikan kuliah bagi mahasiswa. "Dia hanya mengandalkan asistennya saja," katanya, Jumat, 26 September 2014.

Menurut sumber yang sama, Gulat lebih banyak berkegiatan di luar ketimbang di kampus. "Dia juga selalu buat kegiatan di luar sana, tetapi tetap memakai atribut kampus. Padahal, dia tidak pernah memberikan kotribusi untuk kampus," ujarnya.

Gulat disebut sudah sangat lama berkenalan dengan Gubernur Riau. Dia bahkan disebut merupakan salah satu orang paling dekat dengan Annas Maamun. Pada tahun 2004, kata dia, Gulat berama Annas Maamun mulai bekerja sama dalam mengelola perkebunan kelapa sawit di Rokan Hilir. Ketika itu Annas Maamun masih menjadi bupati di sana.

Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi membenarkan bahwa Gulat adalah seorang dosen di kampus yang dipimpinnya. "Dia mengajar di Fakultas Pertanian," ujarnya.

Menurut Aras, selain dosen, Gulat Manurung juga dikenal aktif di organisasi petani kelapa sawit. Namun dia tidak tahu persis rekam jejak Gulat Manurung selama di kampus. Kendati demikian, dia mengaku prihatin atas keterlibatan Gulat Manurung dalam kasus suap izin lahan tersebut. "Tidak menyangka dia ikut terlibat," katanya.

Pihak kampus belum mengambil sikap terkait status Gulat Manurung yang sudah menjadi tersangka. "Kami belum tahu persis sudah sampai mana kasusnya. Namun, kalau sudah tersangka, kami akan proses sesuai prosedur yang berlaku," katanya.

RIYAN NOFITRA

Terpopuler:
UU Pilkada Tak Berlaku di Empat Daerah Ini
Pilkada, PPP: Demokrat Mainkan Skenario Prabowo
Pengamat: RUU Pilkada Balas Dendam Kubu Prabowo
#ShameOnYouSBY Jadi Trending Topic di Twitter
Prabowo Senang Pilkada Langsung Dihapus




Berita terkait

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

5 menit lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

27 menit lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

1 jam lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

2 jam lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

4 jam lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

5 jam lalu

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

9 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

11 jam lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

12 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

18 jam lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya