TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Agus Eko Nugroho, mengatakan penyatuan Kementerian Perindustrian dengan Kementerian Perdagangan yang menjadi wacana pasangan presiden-wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, bukan merupakan hal baru. Alasannya, ketika Orde Baru, dua kementerian tersebut sudah menjadi satu. "Dulu Deperindag," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 17 September 2014.
Menurut Agus, penyatuan dua kementerian tersebut memiliki dampak postif dan negatif. Dengan adanya peleburan, secara tidak langsung, beban pekerjaan kementerian tersebut akan menjadi lebih tinggi. "Tanggung jawab yang menjadi cakupan kementerian tersebut akan lebih banyak," tuturnya. (Baca: Suswono Setuju Pertanian dan Perikanan Digabung).
Hal positif dari penggabungan ini, kata Agus, produksi, distribusi, dan perdagangan dalam konteks ekonomi merupakan hal yang sulit dipisahkan. Dengan adanya penggabungan ini, efisiensi dapat dilakukan. "Proses tersebut jika di bawah satu kementerian bisa meningkatkan daya saing."
Agus mencontohkan, pengembangan bisnis besi dan baja memerlukan aturan main yang tidak hanya di sektor perindustrian, tapi juga perdagangan. Menurut Agus, aturan main dapat dilakukan lebih mudah jika kementerian ini digabung. "Koordinasi dan proses birokrasi bisa lebih mudah," katanyta. (Baca: Jokowi Seleksi 200 Nama untuk Kabinet).
Menurut Agus, hal negatif dari kebijakan ini adalah kementerian tersebut membutuhkan waktu jeda untuk melakukan penyesuaian tugas pokok dan fungsi dari dua lembaga tersebu. Selain itu, tugas kementerian tersebut akan menjadi lebih banyak karena tanggung jawabnya semakin luas. "Butuh waktu mengurusi masalah administrasi, sepeti jet lag," ujarnya.
Penghematan direktorat dan dirjen akan menambah tugas pejabat, dan terbuka kemungkinan ada beberapa pejabat yang menjadi lebih banyak tugasnya. "Kalau untuk staf, biasanya jarang ada perampingan," tuturnya. (Baca: Forum Rektor Tanyakan Nasib BPPT ke Jokowi).
SAID HELABY
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Ahok dan Gerindra | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Hasan Ishaaq Lakukan Korupsi Politik
Di Twitter, Wanita ISIS Ini Pegang Kepala Buntung
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Berita terkait
Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM
3 menit lalu
Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.
Baca SelengkapnyaLuhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
8 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
9 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
9 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
11 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
11 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
13 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI
17 jam lalu
Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
17 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
19 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca Selengkapnya