Menunggu Kontribusi Komisi Ahli PBB

Reporter

Editor

Senin, 9 Mei 2005 20:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Indonesia melalui Departemen Luar negeri sedang menunggu kontribusi yang bisa diberikan oleh Komisi Ahli PBB kepada Komisi Persahabatan Indonesia-Timor Leste. "Kami ingin tahu apa yang bisa diberikan komisi itu kepada Komisi Persahabatan,"ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Yuri Thamrin.Dalam terms of refference Komisi Ahli yang terdiri dari 3 halaman adanya butir d pada point ketiga, tentang pertimbangan dalam menganalisis bagi Komisi Ahli unuk membantu Komisi Kebenaran dan Persahabatan yang disepakati Indonesia dan Timor Leste. Dalam butir itu juga tertulis, setelah itu, rekomendasi ketiga Hakim anggota Komisi Ahli akan memberikan rekomendasi dari komisi kepada Sekretaris Jenderal PBB mengenai bantuan tersebut. Sumber TEMPO di Departemen Luar Negeri menyatakan, pencantuman butir d pada point ketiga tersebut merupakan perlunakan sikap Sekretaris Jenderal PBB terhadap adanya Komisi Kebenaran dan Persahabatan yang dibuat oleh Indonesia dan Timor Leste setelah mengetahui adanya rencana pembentukan Komisi Ahli oleh Kofi Annan.Sebelumnya, dalam terms of refference hanya tercantum tiga butir pada point ketiga tersebut yang merupakan tugas awal Komisi Ahli yaitu mengevaluasi pengadilan HAM ad hoc pelanggaran HAM Timor Leste pasca jajak pendapat tahun 1999. Komisi ini juga dibentuk Kofi Annan lantaran dipicu adanya vonis bebas beberapa terdakwa pelanggar HAM tersebut.Indonesia sendiri melihat Komisi Ahli sebagai pembantu Komisi Kebenaran dan Persahabatan. "Jadi dia (Komisi Ahli) memback up Komisi Persahabatan,"ujar juru bicara lainnya Marty M. Natalegawa. Komisi Persahabatan hingga saat ini walaupun sudah memiliki petunjuk yang jelas melalui term of refference-nya, masih belum terbentuk. Hal ini terjadi lantaran orang-orang yang menjadi anggotanya masih belum ada. Terakhir, calon anggota sudah ada dalam godokan kantor Menkopolhukam.Menurut sumber TEMPO, dengan adanya keinginan Komisi Ahli datang ke Indonesia beberapa waktu lalu--dan hingga kini masih, Indonesia masih belum mendapatkan gambaran yang ingin diberikan oleh Komisi Ahli seperti dalam butir d tersebut. "Kami belum diinformasikan apa yang ingin diberikan mereka, penjabaran butir d tersebut," ujarnya.Yophiandi

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

4 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

7 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

2 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

7 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

9 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

9 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

11 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

11 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya