Usman Hamid : Keterlibatan BIN Semakin Kuat

Reporter

Editor

Senin, 9 Mei 2005 19:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemeriksaan oleh terhadap Nurhadi Djazuli oleh Tim Pencari Fakta (TPF) yang berlangsung hari ini semakin memperkuat dugaan keterlibatan BIN dalam kasus terbunuhnya aktifis HAM Munir. Untuk itu lanjut, TPF akan melangsung pemeriksaan terhadap terhadap anggota BIN yang lain. Namun fokus pemeriksaan tetap kepada Nurhadi. Anggota TPF, Usman Hamid menyatakan, pekan ini juga beberapa anggota BIN akan diperiksa. Sementara menurut rencana pekan depan Nurhadi akan kembali diperiksa oleh TPF. Nurhadi hari ini diperiksa disebuah tempat yang dirahasiakan selama dua jam, mulai pukul 14.00 - 16.00 WIB. Usman tidak bersedia menyebutkan tempat pemeriksaannya. Dari hasil pemeriksaan terhadap Nurhadi, menurut Usman, bisa disimpulkan tidak akan mengurangi keyakinan TPF bahwa BIN terlibat dalam kasus pembunuhan Munir. "Hal ini malah memperkuat keyakinan kami,"ujar Usman kepada wartawan, Senin (9/5) di kantor Komnas Perempuan. Menurut Usman, hanya sebagian anggota TPF yang bisa hadir. Namun Usman tidak menyebutkan siapa saja yang hadir. Sebanyak 15 sampai 20 pertanyaan diajukan oleh anggota TPF yang hadir kepada Nurhadi. Pemeriksaan menurut Usman, adalah seputar mekanisme dan prosedur administrasi di BIN. "Tentunya yang menjadi ruang lingkup, tugas, wewenang, fungsi, dan tanggung jawab Nurhadi waktu itu,"ujar Usman. Ketika ditanya apakah materi pertanyaan juga seputar rekrutmen Pollycarpus sebagai anggota BIN, dan dugaan kepemilikan senjata api, Usman menolak berkomentar. Koordinator Kontras ini beralasan bahwa sudah menjadi kesepakatan antara TPF dengan BIN untuk tidak menyampaikan kepada publik mengenai substansi pokok pemeriksaan. "BIN yang meminta agar pertemuan tidak mendapat sorotan pers,"ujarnya. Usman menyatakan, TPFa belum merasa puas dengan hasil pertemuan hari ini. Oleh karena itu rencananya masih akan ada pertemuan lanjutan untuk melengkapi fakta dan data yang sudah dimiliki TPF.Meski demikian, menurut Usman, tetap ada hal penting yang bisa diambil dari pertemuan dengan Nurhadi hari ini. Usman mengakui, akan ada tersangka baru setelah pertemuan dengan Nurhadi hari ini. Namun, Usman menolak menyebutkan tentang identitas calon tersangka yang dimaksud. Usman juga berkomentar lebih jauh dengan alasan untuk kepentingan pemeriksaan terhadap Nurhadi dan beberapa anggota BIN selanjutnya. "Saya tidak ingin membuat pernyataan yang membuat Pak Nurhadi tersinggung dan tidak menghadiri pertemuan selanjutnya,"ujar Usman.Erwin Dariyanto

Berita terkait

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

4 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya

World Water Forum, BIN dan PLN Pastikan Pasokan Listrik di Bali Aman

6 hari lalu

World Water Forum, BIN dan PLN Pastikan Pasokan Listrik di Bali Aman

World Water Forum (WWF) akan digelar di Bali. BIN dan PLN memastikan pasokan listrik aman.

Baca Selengkapnya

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

8 hari lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

17 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

21 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

23 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

42 hari lalu

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

44 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

54 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

15 Maret 2024

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya