Korban Asusila Gubernur Riau Bantah Memeras  

Reporter

Kamis, 11 September 2014 21:07 WIB

Gubernur Riau, Annas Maamun, memperagakan apa yang dilakukan oleh WW yang diperankan oleh stafnya di Hotel Sultan, Jakarta, 11 September 2014. Anas Maamun, dengan tegas membantah dirinya melakukan pelecehan seksual seperti yang dituduhkan wanita berinisial WW. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - WW, korban dugaan pelecehan seksual Gubernur Riau Annas Maamun membantah tudingan bahwa ia hendak memerasnya. “Saya tidak pernah meminta apa pun seperti yang dia katakan,” kata WW dalam pesan pendeknya kepada Tempo, Kamis, 11 September 2014. (Baca: Korban Asusila Gubernur Dituduh Hendak Memeras)

Perempuan berusia 38 tahun ini pada 27 Agustus 2014 melaporkan pelecehan seksual yang dilakukan Annas terhadapnya ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI. Ibu beranak dua ini melaporkan pelecehan yang terjadi pada 30 Mei 2014 di rumah gubernur di Pekanbaru. Saat itu, ia bertandang untuk membicarakan program pengajaran bahasa Inggris untuk guru-guru di Riau.

Setelah menghilang sekian lama, hari ini, Kamis, 11 September 2014, Annas menggelar konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta. Ia menuding WW mencoba memerasnya dengan tudingan pelecehan seksual itu. Annas juga menuduh WW-lah yang mengarahkan tindakan pelecehan seksual itu. Setelah menggelar konferensi pers, Annas melaporkan WW dengan tuduhan pencemaran nama baik dan menyebar fitnah. (Baca: Gubernur Riau Laporkan Balik Pelapor Pelecehan)

Menurut WW, setelah peristiwa itu, Annas menawarinya berdamai melalui temannya yang berdomisili di Jakarta. “Saya menolaknya karena saya ingin kebenaran atas apa yang telah dilakukannya itu diakui dan terungkap,” kata dia. Ia menambahkan, tindakannya melaporkan ke polisi agar tidak ada korban lainnya.

Soal laporan balik Annas ke Mabes Polri, menurut WW, hal itu merupakan haknya sebagai warga negara. “Tapi jika dia sudah menggunakan haknya, maka dia mesti melaksanakan kewajibannya terlebih dulu untuk menjawab laporan saya di Mabes Polri,” katanya.

WW menegaskan langkah hukum dan keberaniannya bersuara bukan masalah menang atau kalah. “Ini adalah perjuangan mengungkapkan kebenaran,” ujarnya.

ISTIQOMATUL HAYATI

Terpopuler
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Surya Paloh Ditanyakan Soal Ahok dan RUU Pilkada
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun
Jokowi-JK Pakai Mobil Lama, SBY-Boediono?

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

39 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

42 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

43 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

45 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

47 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya