LSM Sulawesi Tolak RUU Pilkada

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 9 September 2014 16:51 WIB

Pelantikan anggota DPRD Kudus periode 2014-2019 di kantor DPRD Kudus, Jawa Tengah, 21 Agustus 2014. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Makassar - Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Sulawesi menyerukan kepada masyarakat untuk menolak Rancangan Undang-Undang Pilkada yang saat ini sedang dibahas di DPR RI. "RUU Pilkada itu mengebiri hak-hak rakyat," kata Muhammad Akil Rahman, Ketua Divisi Riset Kopel Sulawesi, saat jumpa pers di Hotel Grand Imawan, Makassar, Selasa, 9 September 2014.

Menurut Akil, pemilihan kepala daerah-wakil kepala daerah melalui DPRD merupakan langkah mundur dalam berdemokrasi. Pemilihan melalui Dewan, kata Akil, tidak aspiratif karena kemenangan pasangan calon kepala daerah hanya ditentukan oleh segelintir orang yang duduk di Dewan.

"Di tingkat provinsi paling ada seratusan legislator, di kabupaten/kota berkisar 50-an legislator, ini yang menentukan pemimpin daerah," kata Akil. Menurut Akil, kelompok masyarakat harus bersikap kritis terhadap RUU Pilkada yang sedang dibahas tersebut. "Jangan sampai RUU ini akhirnya disahkan."

Menurut Akil, tidak ada jaminan bahwa pemilihan kepala daerah melalui Dewan akan menghemat anggaran. "Justru anggaran yang disiapkan pasangan calon bisa lebih besar ketimbang pemilihan langsung," kata Akil.

Akil mengatakan Kopel merupakan bagian dari lembaga swadaya masyarakat yang bergabung dalam Koalisi Tolak RUU Pilkada bersama sejumlah LSM lainnya, seperti Indonesian Corruption Watch, Transparansi International Indonesia, dan Budget Center.

Dia menambahkan, pemilihan kepala daerah melalui DPRD rawan praktek suap karena pasangan calon mudah memobilisasi anggota Dewan yang jumlahnya sedikit. Figur pasangan calon yang tidak memiliki uang banyak sulit terpilih akibat besarnya peluang terjadinya suap di Dewan. Akil mengatakan hanya pilkada langsung yang dapat menjamin hak tiap warga negara untuk menentukan calon pemimpin di daerahnya.

INDRA O.Y.

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014

Berita terpopuler lainnya:
UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
Begini Cara Jack The Ripper Membunuh Korbannya
Naked Sushi, Makan Sushi di Tubuh tanpa Busana
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf

Berita terkait

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

1 hari lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

2 hari lalu

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

9 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

12 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

15 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

43 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

51 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

54 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

59 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya