TEMPO.CO, Jakarta - Wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla, menilai wajar kritik yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Tim Transisi.
Menurut dia, yang terjadi adalah miskomunikasi mengenai siapa yang harus ditemui oleh Tim Transisi. Dia berharap teguran itu tidak sampai mengganggu proses transisi. (Baca: Jokowi: Saya Jangan Diisolasi dari Rakyat)
"Waktu itu kan belum ada aturan. Waktu itu SBY bilang boleh ketemu menterinya. Sekarang baru ada aturannya harus ke menteri koordinator terlebih dulu. Sebelumnya belum ada kan," katanya di Hotel Dharmawangsa, Ahad, 7 September 2014.
Mengenai tudingan SBY bahwa Tim Transisi melakukan pertemuan dengan kementerian tanpa koordinasi, Kalla menilai mungkin saat itu mekanisme pertemuan belum jelas. "Ada teman-teman mungkin terlalu banyak, sekarang sudah diatur," kata dia. (Baca: Keraton Nusantara Minta Jatah Menteri ke Jokowi-JK)
Kalla meyakini teguran SBY tersebut tidak akan mengganggu proses transisi. Menurut dia, sejauh ini proses transisi masih berjalan mulus. "Pasti mulus lah. Pemerintah sekarang pasti kooperatif. Sambil belajar karena Tim Transisi kan sebelumnya belum pernah ada," katanya.
Jumat lalu, SBY menegur Tim Transisi Jokowi-Kalla. Dia menilai Tim Transisi langsung masuk ke tiap kementerian tanpa koordinasi. Konsep transisi yang digadang, menurut dia, tak berarti membuat ada dua pemerintahan bersama di masa peralihan.
"Pemerintah sekarang adalah Kabinet Indonesia Bersatu II. Sampai 20 Oktober 2014 uang berkaitan dengan pemerintahan adalah saya yang bertanggung jawab," katanya.
ANANDA TERESIA
Terpopuler
PDIP: Ada Mafia Migas Besar dan Recehan
Pria Ini Rela Membayar Rp 900 Juta untuk Ciuman
IP Address Penghina Ridwan Kamil di Jakarta
Ahok Pede Kasus Bank DKI Tak Ganggu Kinerja
'Polisi Syariat' Berpatroli di Jerman
Berita terkait
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
7 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
8 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
10 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
11 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
22 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
22 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
22 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
23 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaLebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
23 hari lalu
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.
Baca SelengkapnyaArti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu
40 hari lalu
Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.
Baca Selengkapnya