KPK Diminta Bantu Jokowi Selidiki Calon Menteri  

Reporter

Kamis, 4 September 2014 11:30 WIB

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berbincang dengan Presiden terpilih Jokowi dalam pembubaran Tim kampanye nasional Jokowi-JK di Jakarta, 29 Agustus 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo mengaku prihatin dengan bertambahnya menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II yang ditetapkan sebagai tersangka. Menurut Tjahjo, hal ini bisa menjadi bahan pembelajaran presiden terpilih, Joko Widodo, untuk menentukan orang-orang yang duduk di kursi menteri. (Baca: Kasus Jero Wacik, Jokowi Diminta Waspada)

"Saya berharap penegak hukum seperti Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi memberi masukan ke Jokowi-Jusuf Kalla," kata Tjahjo di kompleks parlemen Senayan, 4 September 2014. Tjahjo menginginkan aparat membantu membeberkan kasus hukum yang menjerat calon menteri pemerintahan Jokowi. (Baca: Jero, Menteri Ketiga SBY yang Terjerat Korupsi)

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang juga Sekretaris Mejelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka di kasus pemerasan dana operasional kementerian. Ulah Jero ini menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 9,9 miliar. (Baca: 7 Elite Demokrat Ini Tersandung Kasus Korupsi)

Tjahjo membenarkan semua menteri yang menjadi tersangka kasus korupsi berlatar belakang dari partai. Selain Jero Wacik, ada juga terdakwa kasus pusat olahraga Hambalang dari Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, yang terguling dari posisi Menteri Pemuda dan Olahraga. Selain itu, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan dan mantan Menteri Agama Suryadarma Ali kini telah menjadi tersangka korupsi haji.

"Saya kira oknum saja, bukan berarti orang partai tak boleh jadi menteri," kata Tjahjo. Dia mengatakan kabinet Jokowi-JK lebih mengandalkan latar belakang yang bersih, tanpa melihat dari unsur partai politik, birokrasi atau profesional.

Kemarin, presiden terpilih Joko Widodo enggan menanggapi tentang penetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik sebagai tersangka. Namun, ia mengatakan akan berhati-hati memilih menteri agar penetapan seorang menteri menjadi tersangka tidak terulang.

"Saya sampaikan bolak-balik, memilih menteri itu harus yang mempunyai karakter kuat, integritas yang bagus, dan kemampuan manajerial yang kuat," katanya di Otista, Jakarta Timur, Rabu, 3 September 2014.

Jokowi mengatakan akan teliti mencari menteri. Ia ingin agar menteri yang masuk dalam kabinetnya kelak tidak tersangkut kasus korupsi. Mantan Wali Kota Solo ini mengaku juga sudah punya strategi khusus untuk memberantas mafia yang ada di kementerian-kementerian. "Pasti sudah punya (strategi berantas mafia). Nanti kamu lihat, masak saya keluarkan sekarang. Saya sudah siap pasang kuda-kuda, dong, dari sekarang," katanya.

SUNDARI | ANANDA TERESIA

Berita Terpopuler

Rumah Mewah Jero Wacik Dinamai 'The Waciks'
Pengamat: Jero Bukan Target Utama KPK
Jero Wacik dan Kumpulan Aset Rp 16 Miliar
Modus Jero Mainkan Anggaran di Kementerian Energi
Putin: Saya Bisa Ambil Kiev dalam 2 Minggu









Berita terkait

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

43 detik lalu

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan lakukan Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta pada 24-26 Mei 2024. Apa persiapan dan yang akan dibahas dalam Rakernas PDIP itu?

Baca Selengkapnya

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

30 menit lalu

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

2 jam lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

3 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

4 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

4 jam lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

4 jam lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

5 jam lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

5 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

5 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya