Human Rights Watch Minta Jokowi Tuntaskan Isu HAM  

Reporter

Jumat, 29 Agustus 2014 11:49 WIB

Polisi berjaga-jaga saat Puluhan Masa yang tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB) saat melakukan aksi di depan Istana Negara Jakarta (2/8). Mereka meminta kepada pemerintahan SBY - Budiono untuk menuntaskan kasus kejahatan HAM di Papua Barat dan meminta penarikan TNI - POLRI di papua.TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, New York - Presiden terpilih Joko Widodo mendapat surat dari organisasi hak asasi manusia internasional. Dalam surat tersebut, Human Rights Watch menyatakan, sebagai presiden baru, Jokowi harus memberikan fokusnya pada penanganan isu HAM di Indonesia.

Dikutip dari situs Human Rights Watch, 29 Agustus 2014, organisasi ini menuliskan secara spesifik isu-isu apa saja yang harus jadi perhatian Jokowi saat memimpin bangsa Indonesia nanti. Isu-isu tersebut di antaranya kebebasan beragama, kebebasan menyatakan pendapat, hak perempuan, konflik di Papua, tenaga kerja Indonesia, korupsi, dan hak atas tempat tinggal. (Baca: 245 Kasus Intoleransi di Indonesia dalam Setahun)

Phelim Kine, Wakil Direktur bagian Asia dari Human Rights Watch, mengatakan, sebagai presiden terpilih, Jokowi harus menyelesaikan kasus-kasus HAM yang tiap tahunnya terus meningkat. Hal ini menjadi cerminan dari kegagalan pemerintah sebelum Jokowi dalam melindungi hak-hak warga negaranya sendiri.

Contohnya kasus di Papua. Kegagalan pasukan keamanan Indonesia membedakan aksi kekerasan dan protes damai di sana telah menyebabkan meningkatnya tensi ketegangan dan rasa ketidakamanan di provinsi itu. Human Rights Watch mendesak agar Jokowi nantinya melepas para tahanan politik di sana dan memberikan akses bebas bagi wartawan asing dan organisasi HAM internasional untuk masuk ke Papua. (Baca: Pemerintah Didesak Bebaskan Tahanan Politik Papua)

Menurut Phelim Kine, Indonesia memiliki semua syarat untuk bisa menjadi contoh sebuah demokrasi global yang bebas dan damai. Namun itu semua membutuhkan kontribusi nyata dari Jokowi untuk melindungi kaum minoritas, tenaga kerja Indonesia, dan warga Papua.


HUMAN RIGHTS WATCH | VIQIANSAH DENNIS

Baca juga:
Jatah Menteri, Hanura Abaikan Salam Gigit Jari
Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero
Chatib: Naikkan BBM, Jokowi Tak Perlu Izin DPR
Ini Cara Risma Antisipasi Kenaikan Harga BBM
Kiai Kediri Usul Jokowi Rangkul Prabowo

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

9 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

14 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

42 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

47 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

48 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

52 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

55 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya