TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan hasil sidang sengketa pemilihan presiden 2014. (Baca: Jokowi Mungkin Bikin 27 Kementerian)
Jokowi mengatakan pertemuan ini digelar untuk membahas program kerja pemerintah mendatang, termasuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015. "Sebetulnya, kalau dulu habis Komisi Pemilihan Umum rampung, kita bisa masuk. Tapi karena ada gugatan di MK, kita belum bisa bicara tentang pemerintahan transisi," kata Jokowi seusai pembukaan masa sidang pembahasan RAPBN 2015 dan pembacaan nota keuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 15 Agustus 2014. (Baca: Bertayamum Debu Aspal, Massa Prabowo Jumatan di MK)
Jokowi mengatakan program pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat yang dia rancang perlu dibicarakan dengan SBY. Jokowi berharap program-programnya segera bisa terlaksana melalui anggaran 2015, yang dibahas semasa pemerintahan Yudhoyono.
Ihwal politik fiskal, Jokowi mengatakan akan ada dua terobosan. Terobosan pertama terkait dengan upaya menaikan pendapatan negara, sedangkan yang kedua mengenai subsidi bahan bakar minyak. Untuk menaikkan pendapatan negara, Jokowi berencana melakukan efisiensi pada setiap kementerian dan lembaga pemerintah lain serta menambahkan sektor pajak. Namun dia belum mau menjelaskan secara rinci.
Adapun ihwal subsidi bahan bakar minyak, Jokowi menyatakan bakal mempertimbangkan penghematan. Caranya, kata dia, belum tentu dengan mengurangi subsidi, tapi bisa juga beralih ke bahan bakar lain. "Contohnya di PLN. Dari penggunaan BBM, dibalik ke gas, atau dibalik ke batu bara. Itu sudah menghemat Rp 60-70 triliun," ujarnya.
Jokowi mengatakan subsidi bahan bakar minyak pada tahun anggaran 2015 memang masih tinggi. Dia menyatakan subsidi memang harus dipotong secara gradual. Namun belum tentu solusi yang diambil adalah menaikkan harga jual BBM bersubsidi. "Makanya ketemu dulu," kata Jokowi. Setelah bertemu dengan SBY, Jokowi mengatakan, dia baru bisa bercerita tentang transisi pemerintahan dan langkah kebijakan yang harus diambil.
SUNDARI
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Tersengat Listrik, Ketua Komisi V Meninggal
Robin Williams Akui Alami Sulit Keuangan
Berita terkait
Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
5 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
6 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
7 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
8 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
8 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
10 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI
14 jam lalu
Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
15 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
16 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?
16 jam lalu
Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.
Baca Selengkapnya