TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Kejaksaan Agung agar kasus pengadaan videotron di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah tidak berhenti pada tersangka Hendra Saputra dan Riefan Afrian. Kejagung diminta mencari pelaku lainnya.
"ICW khawatir kasus ini tidak hanya melibatkan anak Sjarifuddin Hasan," kata Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Emerson Yuntho di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Agustus 2014. (Baca: Kasus Videotron, Anak Menteri Kembali Bersaksi)
Menurut Emerson, pasti ada pihak yang mempermudah jalan Riefan mendapatkan proyek pengadaan videotron. "Tidak mungkin tidak ada yang memberikan karpet merah bagi keduanya untuk masuk ke dalam tender. Sjarif juga belum diperiksa," kata dia. (Baca juga: Soal Videotron, Sopir Riefan Ditawari Rp 100 Juta)
Indikasi adanya pelaku lain yang terlibat dalam kasus ini, kata Emerson, saat Hendra dibawa Kalimantan. Di sana, Hendra diminta untuk tidak menyebutkan keterlibatan aktor lain. "Si penampung bisa kena," ujar Emerson.
Tak hanya sampai di situ. Kejagung semestinya curiga dengan meninggalnya dua saksi kunci. Menurut Emerson, ini merupakan satu rangkaian. "Jangan sampai ada kesan bahwa Kejagung seperti melindungi pelaku lain di luar pelaku videotron," ucap Emerson.
Dalam sidang tuntutan, jaksa penuntut umum menuntut Hendra dijatuhi hukuman 2 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 50 juta subsider 6 bulan kurungan serta membayar uang pengganti sebesar Rp 19 juta. Hendra merupakan office boy yang dijadikan Direktur Utama PT Imaji Media oleh putra Menteri Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah Sjarifuddin Hasan, Riefan.
SINGGIH SOARES
Berita Terpopuler:
Mengapa Pendukung Prabowo Berani Mengancam?
Lima Peran Robin Williams yang Tak Terlupakan
Rute Pendukung ISIS dari Indonesia Menuju Suriah
Sultan Yogya: ISIS Itu Kegagalan Memahami Islam
Chelsea Dapatkan Bek Roma, MU Gigit Jari Lagi
Berita terkait
Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu
2 hari lalu
ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya
3 hari lalu
Indonesia Corruption Watch menanggapi usulan anggota DPR dari Fraksi PDIP yang meminta money politics dilegalkan saat pemilu.
Baca SelengkapnyaRagam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi
5 hari lalu
Novel Baswedan menilai dalam proses pemilihan Pansel KPK akan terlihat ada atau tidaknya keinginan Jokowi memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaAktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah
5 hari lalu
Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaICW NIlai Komposisi Pansel KPK Rawan Konflik Kepentingan
5 hari lalu
ICW mengatakan Presiden Jokowi harus memastikan para anggota Pansel KPK nantinya tak memiliki konflik kepentingan dan intervensi keputusan.
Baca SelengkapnyaHujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo
10 hari lalu
Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaPro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo
10 hari lalu
ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.
Baca Selengkapnya61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal
11 hari lalu
Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.
Baca SelengkapnyaICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024
11 hari lalu
ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.
Baca SelengkapnyaPeneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan
11 hari lalu
Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.
Baca Selengkapnya