TEMPO.CO, Samarinda - Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Timur membongkar sindikat narkoba jenis sabu-sabu beromzet miliaran rupiah di Samarinda, Kamis, 7 Agustus 2014. Tiga orang anggota sindikat dibekuk. Petugas masih mengejar satu tersangka berinisial EE yang diduga menjadi atasan tiga orang yang sudah diamankan tersebut.
"Tiga orang ini masih ada ikatan keluarga. EE masih kami cari dan kami memasukkan sebagai daftar pencarian orang," kata Komisaris M. Daud, Kepala Seksi Pemberantasan BNN Kalimantan Timur, Kamis, 7 Agustus 2014. (Baca berita lainnya: TKI Hong Kong Tertangkap Bawa Narkoba di Balikpapan)
Menurut Daud, tiga tersangka bernama Yanti, Novi, dan Erwin ditangkap pada 4 Agustus 2014. BNN juga menyita barang bukti berupa tiga poket sabu-sabu seberat 11,55 gram, pil ekstasi 11 butir, 10 telepon genggam, dua timbangan digital, serta uang tunai hasil penjualan sebesar Rp 5 juta.
Dari tangan tersangka, petugas menyita dua buku catatan penjualan sejak jaringan mereka beroperasi. "Dari catatan di buku transaksi ini, mereka pernah menjual sabu-sabu hingga Rp 540 juta," kata Daud. "Mereka ini tak ada pekerjaan lain, jadi hanya berjualan barang haram ini di Samarinda." (Baca: Polisi Bekuk Pengedar Sabu Jaringan Nusakambangan)
BNN Kalimantan Timur hingga kini masih terus mengembangkan penyelidikan sembari mencari EE yang diperkirakan masih ada di wilayah Kalimantan Timur. Adapun tersangka Yanti kepada wartawan mengaku baru terlibat dalam sindikat ini kurang dari sebulan. Padahal, berdasarkan catatan buku transaksi, sudah terjadi lebih dari satu bulan.
"Baru sebulan, Mas. Itu yang catat kakak saya," kaya Yanti. Ditanya lebih lanjut, Yanti bungkam. Termasuk asal barang haram yang diedarkannya di Kota Tepian ini. (Baca juga: BNN Gagalkan Peredaran 590 Kilogram Ganja)
