TEMPO.CO,Jakarta - Tokoh senior Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, kaget saat berkunjung ke Sumatera Barat, Senin lalu. Musababnya, Buya Syafii, panggilannya, kerap menjumpai masyarakat yang menyatakan takut memilih calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo, karena diisukan kafir. (Baca di sini: Selebaran Bermuatan Isu Sara Serang Jokowi)
"Luar biasa ngeri di sana. Beredar isu Jokowi kafir," kata Buya saat dihubungi, Rabu, 2 Juli 2014. Menurut Buya, informasi bohong bertebaran di banyak tempat. Begitu juga intimidasi dan politik uang. "Rakyat menerima begitu saja," kata mantan Pengurus Pusat Muhammadiyah ini. (Baca juga: Laporan Intimidasi Relawan Jokowi Terus Mengalir)
Buya mengaku selama dua hari mengunjungi sepuluh titik di Sumatera Barat untuk menepis kebohongan tentang Jokowi itu. Dia mengatakan berkeliling Sumatera Barat bukan sebagai anggota tim sukses Jokowi-Kalla. "Masalahnya, bagaimana menyelamatkan bangsa," katanya. (Baca di sini: Badan Pengawas Pemilu Panggil Fahri Hamzah)
Dia bersama relawan Muhammadiyah yang mendukung Jokowi-Kalla juga mengklarifikasi berita bohong itu dengan menyebarkan tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin. Buya juga melakukan wawancara dengan media lokal seperti Padang Ekspres, Metro, Rakyat Sumbar, Koran Haluan, dan TV Sumbar. Dia juga mengadakan buka bersama dengan sekitar 1.000 warga Muhammadiyah di Masjid Muhajirin.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.