Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. ANTARA/Dhoni Setiawan
TEMPO.CO, Semarang - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjaungan yang juga Ketua Relawan Jokowi- JK Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo keluar dari PDIP jika mendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Ganjar menyatakan selama ini Tedjo dikenal sebagai kader PDIP dan aktif dalam rapat-rapat di partai berlambang banteng itu. Tapi belakangan Tedjo diketahui justru berkampanye untuk Prabowo-Hatta. “Kalau memang tidak cocok dengan PDI Perjuangan, silakan keluar. Berikan keterangan secara transparan,” kata Ganjar, Ahad, 29 Juni 2014.
Gubernur Jawa Tengah ini mengaku terkejut atas sikap Tedjo mendukung Prabowo-Hatta. Dia mengaku belum tahu alasan Tedjo membelot ke kubu capres lain dan tidak mendukung capres yang diusung PDIP, yakni Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menurut Ganjar, perbedaan pilihan politik merupakan hal yang biasa. Tapi pilihan politik harus dideklarasikan secara terbuka agar publik tahu sikap pemimpinnya. "Bagusnya dia declare, terima kasih pada PDIP, tapi hari ini saya (Tedjo) mendukung ini. Terbuka kan enak," katanya.
Pada 2011, Sutedjo Slamet Utomo yang berpasangan dengan Hadi Supeno menang dalam pilkada Banjarnegara. Pasangan ini diusung gabungan partai, yakni Golkar, PDI Perjuangan, PPP, PKS, Gerindra, PKNU, Hanura, PBR, dan PPRN.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.