Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono berjalan menuju Pesawat Kepresidenan untuk melakukan penerbangan menuju Nay Pyi Daw, Myanmar dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (10/5). TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilih menumpang pesawat Garuda Indonesia berjenis Airbus A330-300 dalam kunjungannya ke Fiji, Selasa, 17 Juni 2014. SBY berangkat dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 08.00 WIB tadi. SBY tak menggunakan pesawat kepresidenan jenis Boeing Business Jett 2 Green yang dibeli dengan harga Rp 847 miliar.
Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mengaku tak mengetahui alasan SBY menumpang Garuda ke Fiji. Menurut Emirsyah, dirinya hanya diminta Sekretariat Negara menyiapkan pesawat untuk SBY. "Ya, kami siapkan," katanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa pagi.
Dia enggan berkomentar ketika ditanya apakah pesawat kepresidenan tidak bisa menempuh perjalanan langsung ke Fiji. "Saya tidak tahu detailnya. Saya tidak terlalu terlibat dengan pesawat kepresidenan dan tidak tahu spesifikasinya," ujar Emir. Adapun perjalanan udara langsung ke Fiji diperkirakan sekitar sepuluh jam.
Namun yang pasti, dia menambahkan, pesawat Garuda yang ditumpangi SBY bisa menempuh perjalanan langsung ke Fiji selama sekitar 10,5 jam. "Langsung ke Fiji, nonstop," ucap Emir. Adapun untuk perjalanan komersial, kata dia, tak ada pesawat Garuda yang menempuh perjalanan langsung ke Fiji. "Harus lewat Sydney atau kalau tidak salah Melbourne. Baru nyambung lagi. Baru kemudian disambung naik Qantas atau maskapai lain ke Fiji."