Korban Pemukulan Istri Bupati Kambar Syok

Reporter

Selasa, 3 Juni 2014 06:25 WIB

Daerah aliran Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Pekanbaru - Nur Asmi, 36 tahun, korban penganiayaan istri Bupati Kampar Eva Yuliana, mengalami trauma. Ia terpaksa dirawat di Rumah Sakit Umum Arifin Ahmad, Pekanbaru. "Istri saya syok," kata Jamal saat ditemui Tempo, Senin, 2 Juni 2014.

Asmi juga mengalami luka lebam di sekujur tubuh. Pantauan Tempo, Asmi terbaring lemah dengan tangan diinfus. Terdapat luka lebam di bagian tangan sebelah kiri. Ia juga merasa kesakitan di bagian perut karena dipukul tiga orang sekaligus. Namun, Asmi masih bisa berbicara dan menjawab pertanyaan wartawan.

"Di punggung juga terdapat luka lebam. Perut saya sakit karena pukulan di bekas operasi caesar waktu melahirkan," kata Asmi, kepada Tempo. (Baca:Bupati Kampar dan Istri Diduga Aniaya Warga)

Asmi mengaku tidak menyangka petinggi di Kabupaten Kampar itu berbuat sekasar itu. "Saya pikir beliau orangnya baik, ternyata jahat. Dia kan pejabat, apa salahnya berbicara baik-baik mencari jalan keluar persoalan lahan itu," ujar Asmi menyesalkan.

Aksi pemukulan terjadi pada Sabtu, 31 Mei 2014. Asmi dipukul Eva Yuliana beserta dua ajudan bupati. Korban juga mendapat ancaman ditembak oleh seorang ajudan bupati yang mengeluarkan pistol. Peristiwa itu terjadi saat Bupati Kampar Jefri Noer menuduh Jamal dan istrinya telah mencaplok lahan milik Pemerintah Kabupaten Kampar. Lahan tersebut sudah ditanam sawit oleh investor dan rencananya bakal dibangun pabrik kelapa sawit. (Baca:Bantah Aniaya, Kronologi Versi Istri Bupati Kampar)

Eva Yuliana membantah segala tuduhan tersebut. Menurut dia, justru Asmi yang menyerang lebih dulu karena tidak terima dengan penjelasan Bupati ihwal status lahan. "Tidak benar saya memukul dia, tapi dia menyikut saya. Kemudian tangannya saya tangkap, lalu dilerai ajudan," katanya.

RIYAN NOFITRA



Terpopuler:
Honorer Ini Tarik Rp 1,4 Miliar di Rekening Haji
Pegawai Ini Terima Rp 1,3 Miliar dari Travel Haji
Ahok Marah-marah Saat Ditanya Kasus PAM Jaya


Advertising
Advertising

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

34 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

51 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

56 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya