Ahmadiyah Yogya Serukan Warganya Tak Golput  

Reporter

Rabu, 28 Mei 2014 05:51 WIB

Seorang petugas memperhatikan layar perhitungan suara pada rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilwalkot Bandung 2013 di Bandung Convention Center, Bandung (28/6). Hampir separuh warga kota Bandung memilih golput pada Pilkada lalu. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Yogya - Geliat dinamika politik menjelang pemilihan presiden pada Juli 2014 mendatang turut menjadi perhatian utama para warga Ahmadiyah di Kota Yogyakarta.

Munculnya dua tokoh calon presiden yakni Joko Widodo atau Jokowi yang diusung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Prabowo Subianto yang digerbongi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dinilai menjadi dua pilihan alternatif yang dianggap dapat memberi perubahan, terutama dalam nasib kehidupan pluralisme di Tanah Air.

"Kami melihat keduanya merupakan sosok nasionalis, yang tak gampang terpengaruh atau berkiblat pada kepentingan atau budaya luar, entah Amerika ataupun Timur Tengah," kata Sekretaris Gerakan Ahmadiyah Indonesia Kota Yogyakarta, Mulyono, kepada Tempo, Selasa 27 Mei 2014.

Jokowi atau Prabowo, kalangan Ahmadiyah menilai sama-sama punya kekuatan untuk “meng-Indonesia-kan” Indonesia sesuai kultur dan tradisi melalui pengalaman sejarah yang panjang.

Pandangan atas dua sosok calon presiden itu membuat Ahmadiyah mendorong warganya tak melakukan aksi golput alias tetap menggunakan hak pilihnya pada pemilu kali ini.

"Sebagai warga Indonesia, kami mendorong tak satu pun warga Ahmadiyah yang golput, khususnya di Kota Yogya," kata dia.

Dorongan tak golput itu, kata Mulyono, belakangan juga lebih sering digencarkan dalam setiap pertemuan warga Ahmadiyah, termasuk jika mereka menyambangi warga Ahmadiyah lain di luar Yogyakarta.

"Kami hanya melarang adanya sikap politik atau dukungan tertentu secara kelembagaan, yang ada hanya sikap politik kebangsaan, untuk menggunakan hak pilihnya masing-masing," kata dia.

Mulyono mengakui sejumlah warga Ahmadiyah tak tereduksi dalam satu kepentingan atau partai politik tertentu. Baik semasa pemilihan legislatif atau presiden ini.

Sekitar 200 warga Ahmadiyah di Kota Yogya saja, kata dia, tersebar menjadi simpatisan sejumlah partai. Ada yang merapat di Partai Persatuan Pembangunan, hingga PDIP.

Meski terlibat dalam partai politik tertentu, diakui juga bahwa seringkali warga Ahmadiyah tak membawa nama kelembagaan dalam partai yang dipilih.

"Bukan karena diminta partai (untuk menyembunyikan status warga Ahmadiyah), tapi inisiatif sendiri, meskipun di Yogya relatif aman," kata dia.

Mulyono mengaku saat pemilu legislatif lalu, beberapa petinggi partai politik di Yogya sempat mensurvei kiblat dukungan politik Ahmadiyah. Namun Mulyono menegaskan secara kelembagaan komunitasnya tak berpolitik dan tak berafiliasi kemanapun.

"Kami menolak dimanfaatkan, karena memilih siapa pun menjadi hak pribadi," kata dia.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto menargetkan partisipasi seluruh elemen masyarakat di Kota Yogya diharapkan lebih meningkat saat pemilu presiden Juli mendatang.

"Target kami pemilu nanti partisipasi pemilih mencapi 79 persen, atau naik empat persen dari pemilu legislatif lalu," kata dia.

Sebab, kata dia, anggaran untuk sosiliasi pemilu saat ini sangat kecil. Hanya mampu menjangkau media radio dan spanduk saja.

"Adanya banyak komunitas dan elemen yang membantu meningkatkan partisipasi pemilih harus diapresiasi," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:

Alasan TNI Pecat Prabowo Kembali Dipertanyakan
Kivlan Zen Tolak Ungkap Fakta 1998 di Depan Komnas HAM
Atletico Kecam Sikap Madrid di Final
HP Jadul Kembali Populer
Chevron Ancam Alihkan Rencana Investasi US$ 12 M
Pele Berharap Brasil Tak Jumpa Spanyol di Piala Dunia

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya