12 Kabupaten di NTT Terancam Kelaparan

Reporter

Editor

Senin, 14 Maret 2005 16:46 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang:Rakyat Nusa Tenggara Timur terancam kelaparan. Karena rawan pangan dan kekeringan semakin serius. Sebagian warga di beberapa kabupaten yang tengah dilanda kekeringan mulai kesulitan mendapatkan stok makanan karena cadangan makanan musim panen sebelumnya mulai menipis. Sedangkan produksi dan hasil panen tahun ini menurun tajam karena kurangnya curah hujan. Beberapa warga yang berhasil dihubungi mengaku mengkonsumsi makanan seadanya seperti jagung, kacang-kacangan maupun umbi-umbian yang diawetkan musim panen tahun 2004. Adapula yang mulai mempersiapkan diri untuk menkonsumsi biji arbila (Sejenis kacang hutan) yang tumbuh liar di hutan atau mengolah batang pohon gewang menjadi tepung guna dijadikan bahan makanan. "Kebun jagung kami tidak ada hasil. Sudah tiga kali kami tanam tetapi tidak ada hasil. Sawah tadah hujan yang selama ini menjadi salah satu sandaran hidup keluarga tidak dapat dikelola karena kekeringan yang berkepanjangan," kata Siprianus Taebenu, warga Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Senin (14/3).Kondisi yang sama dialami warga di pedalaman Kabupaten Timor Tengah Selatan maupun Kabupaten Sumba Barat dan Rote Ndao. Beberapa warga yang berhasil dikonfirmasi mengaku tidak berdaya menghadapi kekeringan yang terjadi. "Hasil panen tahun ini yang terjelek. Setengah dari jagung di ladang tidak berproduksi karena mati. Padahal tahun-tahun sebelumnya, lumbung dan gudang kami dipenuhi padi dan jagung,"kata Maksi Taneo, warga Kabupaten Timor Tengah Selatan. Menurut Wakil Gubernur NTT Frans Leburaya sesuai laporan yang diperoleh, baru 10 dari 18 kabupaten dan NTT yang terancam kekeringan dan gagal panen tetapi belum mengarah kepada rawan pangan. Berbeda dengan fakta yang terjadi di lapangan, sudah terdapat 12 kabupaten yang mulai mengalami kekeringan, gagal panen dan terancam kelaparan hebat. Dua belas kabupaten itu adalah : Rote Ndao, Timor Tengah Utara, Alor, Sikka, Ngada, Flores Timur, Sumba Timur, Sumba Barat, Timor Tengah Selatan, Lembata, Belu dan Kupang. Kepala Dinas Sosial NTT Welhelmus Padja, dalam rapat dengan Panitia Anggaran DPRD NTT, menyebutkan, telah mempersiapkan 50 ton beras untuk didistribusikan kepada daerah-daerah yang mengalami rawan pangan. "Untuk sementara setiap kabupaten mendapat alokasi 2 ton beras dan akan ditambah jika situasi semakin kritis,"kata Wellem Padja. Sedangkan untuk mengatasi krisis air bersih, Dinas Kimpraswil NTT berencana untuk melakukan eksplorasi air bawah tanah dan mengurangi jatah air bagi pengairan dari bendungan maupun embung yang ada di NTT bagi kepentingan pertanian. "Khusus Kota Kupang yang kemungkinan mengalami krisis air bersih, pemerintah akan mensuplai dari bendungan Tilong sebanyak 3-4 juta ton. Sisanya untuk pengairan lokasi pertanian dan sawah milik masyarakat,'kata Piet Djami Rebo, Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah NTT. Jems de Fortuna

Berita terkait

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

3 hari lalu

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

BMKG memperkirakan Jakarta berawan hari ini, Selasa, 14 Mei 2024, dengan sedikit potensi hujan pada siang nanti.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

4 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

7 hari lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

9 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

12 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

13 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

13 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

21 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

22 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya