Penculikan Aktivis, Kivlan: Bentuk Pengadilan HAM  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 13 Mei 2014 06:41 WIB

Keluarga korban penculikan, penembakan mahasiswa, dan peristiwa Mei 1998, mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tata Usaha Negara, Jakarta, Selasa (1/6). Mereka menggugat pengangkatan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Wakil Menteri Pertahanan karena dinilai bertanggung jawab atas peristiwa-peristiwa tersebut. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki hilangnya 13 aktivis tampaknya belum akan terungkap dalam waktu dekat. Bekas Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zein yang sebelumnya mengaku tahu hilangnya aktivis tersebut mengatakan tak mau memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. "Nanti dendam lama terbuka lagi. Lebih baik nanti saja," kata Kivlan saat dihubungi Senin, 12 Mei 2014.

Kivlan menolak untuk memberikan keterangan tentang satu kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia saja. Sebab, kata dia, masih banyak kasus yang juga harus diungkap.

Karena itu, Kivlan meminta Komnas HAM untuk segera membentuk pengadilan HAM. Atau, kata dia, lebih luas lagi negara membentuk panel nasional untuk rekonsiliasi kebenaran. "Supaya terbuka jelas semuanya, bukan hanya satu kasus saja," ujar dia.

Kivlan menyatakan akan bersaksi panjang lebar dalam pengadilan atau panel nasional tentang kasus hilangnya 13 aktivis tersebut. Dia mengklaim masih ingat betul detil kronologis dan siapa dalangnya. "Tapi di pengadilan, bukan Komnas HAM."

Sebelumnya, Ketua Komnas HAM Hafidz Abbas mengatakan lembaganya membentuk tim khusus untuk memanggil Kivlan terkait dengan pernyataannya atas keberadaan 13 aktivis yang telah dinyatakan hilang 16 tahun lalu.

"Ini adalah satu babak baru dari proses penyelesaian kasus tersebut yang sebenarnya telah ditutup di tahun 2006," ujar Hafidz melalui pesan singkat kepada Tempo. Namun, Hafidz tak bisa memastikan seberapa cepat tim khusus ini akan bergerak menuntaskan kasus penculikan aktivis.

AMRI MAHBUB | PRIO HARI KRISTANTO

Berita Terpopuler:
Banjir Protes, Menteri Kominfo Buka Blokir Vimeo
Peluang JK Tak Jelas, PPP Batal Dukung Jokowi
Ini Alasan Pemblokiran Vimeo
Udar Jadi Tersangka Kasus Bus Transjakarta Karatan
Pemain Persib Diteriaki, Riedl: Saya Kecewa
Mega Bahas Cawapres Jokowi Rabu Besok




Berita terkait

Menteri Yasonna Laoly Minta Masyarakat untuk Terus Mendesak Penuntasan Kasus Kerusuhan Mei 1998

1 Februari 2024

Menteri Yasonna Laoly Minta Masyarakat untuk Terus Mendesak Penuntasan Kasus Kerusuhan Mei 1998

Menteri Hukum dan HAM menerima sejumlah advokat dari TPDI yang meminta penuntasan kasus Kerusuhan Mei 1998.

Baca Selengkapnya

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Amnesty Minta Negara Tak Lupa Usut Kekerasan Seksual dalam Kerusuhan Mei 1998

15 Mei 2023

Amnesty Minta Negara Tak Lupa Usut Kekerasan Seksual dalam Kerusuhan Mei 1998

Amnesty International Indonesia meminta pemerintahan mengusut kekerasan seksual dalam Tragedi Kerusuhan Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Jejak Samar Kekerasan Seksual Mei 98 di Surabaya

7 April 2023

Jejak Samar Kekerasan Seksual Mei 98 di Surabaya

Komnas Perempuan sedang menelusuri jejak kekerasan seksual Mei 1998 di Surabaya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Dipicu Kekerasan Seksual 1998, Inilah Sejarah Berdirinya Komnas Perempuan

20 Agustus 2022

Dipicu Kekerasan Seksual 1998, Inilah Sejarah Berdirinya Komnas Perempuan

Komnas Perempuan dibentuk sebagai buntut tindak kekerasan terhadap perempuan dalam kerusuhan Mei 1998.

Baca Selengkapnya

12 Kasus Pelanggaran HAM Berat yang Pernah Ditangani Komnas HAM

27 Juli 2022

12 Kasus Pelanggaran HAM Berat yang Pernah Ditangani Komnas HAM

Selain kasus kematian Brigadir J, Komnas HAM banyak terlibat menangani kasus pelanggaran HAM berat lainnya. Apa saja kasus tersebut?

Baca Selengkapnya

Catatan 5 Peristiwa Sebelum Soeharto Lengser sebagai Presiden RI

14 Mei 2022

Catatan 5 Peristiwa Sebelum Soeharto Lengser sebagai Presiden RI

Peristiwa 12 sampai 15 Mei 1998 di Jakarta dikenal sebagai Kerusuhan Mei 1998 menjadi satu penyebab Soeharto lengser sebagai Presiden pada 21 Mei 1998

Baca Selengkapnya

Kronologi Tragedi Kerusuhan 12 - 15 Mei 1998, Gugur 4 Mahasiswa Trisakti

13 Mei 2022

Kronologi Tragedi Kerusuhan 12 - 15 Mei 1998, Gugur 4 Mahasiswa Trisakti

Peristiwa 12 sampai 15 Mei 1998 di Jakarta dikenal sebagai Tragedi Mei 1998. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak dan timbulnya kerusuhan massa.

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya