Aktivitas Gempa Meningkat, Gunung Slamet Siaga  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 30 April 2014 13:24 WIB

Gunung Slamet terlihat memuntahkan lava pijar dan asap sulfatara hitam pekat di Banyumas, Jawa Tengah (29/4). Puluhan kali lontaran lava pijar terlihat hingga ketinggian 700 meter sejauh 1,5 kilometer dari bibir kaldera. (TEMPO/Aris Andrianto)

TEMPO.CO, Bandung - Setelah status Gunung Merapi naik jadi waspada, kini giliran Gunung Slamet. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Slamet ke level III atau siaga. "Sejak jam 10 pagi ini," kata pelaksana tugas Bidang Pengawasan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG, Gede Suantika, di ruang kerjanya, di Bandung, Rabu, 30 April 2014.

Menurut Gede, status Gunung Slamet naik ke level III karena adanya peningkatan aktivitas gempa gunung api. Material abu yang terlontar juga lebih banyak, tampak pada hembusan kawah yang berwarna kehitaman. Selain itu juga terlihatnya sinar api dari kawah dan muncul lontaran material pijar. Karena itu PVMBG merekomendasikan agar warga tidak mendekat dalam radius empat kilometer dari kawah Gunung Slamet.

Menurut Gede, terbitnya rekomendasi mengosongkan daerah dalam radius empat kilometer itu untuk mengantisipasi bahaya lontaran material dari kawah Gunung Slamet. Pantauan PVMBG, lontaran material dari kawah Gunung Slamet yang paling jauh menjangkau jarak satu setengah kilometer. "Waktu statusnya masih waspada, belum ada lontaran material sejauh 1,5 kilometer," kata dia.

Gede mengatakan lembaganya mengirimkan peringatan soal naiknya status Gunung Slamet pada BNPB, pemerintah daerah setempat, serta ororitas penerbangan terdekat yakni Bandara Achmad Yani di Semarang, Jawa Tengah. "Kami sudah kirimkan peningkatan status ini ke Achmad Yani," kata dia.

Dengan tinggi Gunung Slamet mencapai 3.436 meter, letusan abu gunung itu berpotensi membahayakan pesawat yang melintasi jalur penerbangan menuju bandara. Letusan abu disertai lontaran material pijar Gunung Slamet terakhir terjadi pada 1988. Letusan yang hampir sama juga terjadi pada tahun 1973.

AHMAD FIKRI

Terpopuler:

Jalinan CintaTak Direstui,Jagal Tangerang Beraksi
Bantai Munchen 4-0, Madrid Lolos ke Final
Ahok Tak Percaya Survei Kemiskinan BPS

Berita terkait

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

5 jam lalu

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

Top 3 Tekno Berita Terkini didominasi artikel mengenai aktivitas peledakan di tambang emas yang menggetarkan kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

6 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

7 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

Prediksi cuaca dari BMKG menyebutkan Jakarta pagi ini cerah berlanjut cerah berawan sepanjang siang dan malam nanti. Bagaimana dengan Bodetabek?

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

22 jam lalu

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

1 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

1 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

1 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya