Soal Prabowo, Projo: Usut Kasus Penculikan 1998

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 23 April 2014 11:34 WIB

Selain bertemu Agum Gumelar, dalam kesempatan ini Prabowo bersilahturahmi dengan sejumlah purnawirawan jenderal sekaligus memaparkan visi misinya sebagai calon presiden. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Barisan relawan pendukung calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo meminta pemerintah segera menuntaskan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam peristiwa penculikan sejumlah aktivis pro-demokrasi tahun 1997-1998.

Permintaan tersebut merupakan reaksi terhadap pernyataan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sekaligus calon presiden Prabowo Subianto yang siap mengklarifikasi peristiwa tahun 1997-1998 di depan purnawirawan, kemarin.

"Rekomendasi Panitia Khusus DPR untuk penculikan aktivis pro-demokrasi periode 1997-1998 sudah jelas," kata Kepala Divisi Hukum kader dan Simpatisan PDI Perjuangan Pro Jokowi (Projo), Sunggul Sirait, dalam siaran persnya, Rabu, 23 April 2014. (Baca: Prabowo: Peristiwa '98 Bikin Saya Terkejut)

Isi rekomendasi Pansus DPR itu adalah membentuk peradilan HAM Ad-Hoc untuk pelaku penculikan dan pemerintah mengerahkan segala upaya mencari 13 aktivis pro-demokrasi yang diculik selama periode 1997-1998, yang belum ditemukan hingga kini.

Sunggul meminta pemerintahan segera membuat aturan hukum agar semua isi rekomendasi tersebut dapat ditindaklanjuti. "Tujuannya agar presiden RI mendatang harus bebas dari pelanggaran HAM dan beban masa lalu," kata dia.

Apalagi, kata Sunggul, Wakil Menteri Hukum dan HAM Deny Indrayana sudah ke Den Haag, Belanda, berkonsultasi mengenai pembentukan pengadilan HAM sesuai dengan tata cara Hukum Internasional. (Baca pula: Prabowo: Partai Lain Itu Tukang Pura-pura)

Prabowo sering dikaitkan dengan peristiwa 1997-1998. Dia diduga terlibat dalam penghilangan paksa sejumlah aktivis. Bahkan karena peristiwa itu Prabowo dipecat oleh dewan kehormatan tinggi TNI dari jabatannya sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat.

Selasa, 22 April 2014, Prabowo menemui Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Agum Gumelar, dan sejumlah petinggi Pepabri di kantor organisasi itu di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut Prabowo mengaku terkejut melihat situasi Indonesia pada 1998. (Baca: Saran Agum Gumelar ke Prabowo: Jangan Menghujat)

Pembicaraan yang semestinya tertutup bagi wartawan ini bocor lantaran pengeras suara yang dipakai Prabowo saat berbicara ternyata menyalurkan suaranya hingga ke luar ruangan pertemuan. "Kejadian tahun 1998 itu merupakan sesuatu yang mencengangkan buat saya," kata Prabowo.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

7 Januari 2023

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

Sampai Sipon meninggal dunia, Wiji Thukul masih berstatus orang hilang. Padahal, Presiden Jokowi pernah berjanji mencari Wiji Thukul.

Baca Selengkapnya

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

8 Juni 2022

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

8 Juni 2022

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

8 Juni 2022

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

7 Juni 2022

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

7 Juni 2022

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

2 Juni 2022

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

2 Juni 2022

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

9 Oktober 2019

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

Sikap Prabowo Subianto akan disampaikan saat Rakernas Partai Gerindra 17 Oktober 2019.

Baca Selengkapnya

Mulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit

22 Juli 2019

Mulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit

Persidangan gugatan kader Partai Gerindra, termasuk penyanyi Mulan Jameela, sebelumnya ditunda.

Baca Selengkapnya