Pengusaha Praperadilkan Jaksa karena Ingkar Janji

Reporter

Jumat, 11 April 2014 16:22 WIB

Ilustrasi. queensu.ca

TEMPO.CO, Mataram - Pengadilan Negeri Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyidangkan perkara praperadilan yang diajukan pengusaha Ichsan Suaidi selaku Direktur PT Citra Gading Asritama (CGA) terhadap Kejaksaan Tinggi NTB. Hari ini, Jumat, 11 April 2014, sidang dilanjutkan.

Kasus ini bermula dari janji jaksa penyidik kepada Ichsan untuk mengalihkan penahanan jika pengusaha itu bersedia menjaminkan uang Rp 8,9 miliar. Uang ini sama jumlahnya dengan total kerugian proyek pembangunan dermaga Pelabuhan Labuhan Haji di Kabupaten Lombok Timur. Namun, setelah dana tersebut diserahkan secara tunai oleh CGA, jaksa menyatakan uang itu disita. Sedangkan Ichsan, yang ditahan empat hari sebelumnya atas dugaan korupsi proyek dermaga itu, tidak diberi pengalihan status tahanan.

Menurut Otto Bismarck F. selaku penasehat hukum Ichsan, sidang praperadilan diajukan karena Kejaksaan Tinggi tidak memiliki bukti yang cukup untuk menjadikan Ichsan sebagai tersangka. Dia juga mempermasalahkan penahanan Ichsan dan penyitaan uang jaminan sebagai barang bukti.

Ichsan menginginkan dirinya dialihkan sebagai tahanan kota. Karena itu, ia bersedia menyediakan dana Rp 8,9 miliar yang ditransfer untuk jaminan pengalihan status tahanannya. "Waktu itu kami lakukan transfer agar memenuhi tawaran jaksa tersebut," kata Otto Bismarck F. di PN Mataram.

Ichsan mulai ditahan pada 20 Februari 2014. Empat hari kemudian dia ditawari jaksa menyediakan uang jaminan Rp 8,9 miliar. "Kami bawakan uang itu ke kantor Kejati NTB, kemudian statusnya disita," ucap Otto.

Proyek dermaga Labuhan Haji bernilai Rp 82 miliar dan sudah rampung sekitar 93 persen. Anggaran proyek dermaga itu sudah dibayar oleh anggaran APBD Lombok Timur sebesar Rp 71 miliar. Kemudian ada tambahan selisih kekurangan pembiayaan Rp 11 miliar karena adanya kondisi lapangan yang berbeda. "Terdapat pasir berkoral. Sedangkan riset awal ITS sebelumnya dicantumkan berpasir dan berkerikil. Butuh dana lebih," ujar Otto.

SUPRIYANTO







Terpopuler:
Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI?
Hitung Riil , PDIP Unggul 56 Persen Suara di Solo
Melanggar Aturan Partai, Posisi Suryadharma Ali Terancam







Advertising
Advertising

Berita terkait

Kejagung Copot Jaksa Pinangki, MAKI: Seharusnya Dipecat

30 Juli 2020

Kejagung Copot Jaksa Pinangki, MAKI: Seharusnya Dipecat

MAKI menyatakan tidak puas dengan langkah Kejagung yang hanya mencopot jabatan Pinangki Sirna Malasari dalam pertemuannya dengan Joko Tjandra

Baca Selengkapnya

Chuck Suryosumpeno Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung

7 November 2018

Chuck Suryosumpeno Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung

Mantan jaksa Chuck Suryosumpeno diperiksa oleh Kejaksaan Agung sebagai tersangka terkait perkara tindak pidana korupsi penyelesaian barang rampasan.

Baca Selengkapnya

Tahun 2017, 207 Jaksa Terima Hukuman Disiplin

10 Januari 2018

Tahun 2017, 207 Jaksa Terima Hukuman Disiplin

Kejaksaan Agung mengatakan dari 51 jaksa yang menerima hukuman disiplin berat, tujuh diantaranya diberhentikan.

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung Minta Promosi Sudung dan Tomo Tak Dipersoalkan

22 Februari 2017

Jaksa Agung Minta Promosi Sudung dan Tomo Tak Dipersoalkan

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan dirinya telah menimbang matang sebelum memutuskan untuk mempromosikan Sudung Situmorang dan Tomo Sitepu.

Baca Selengkapnya

Kepala Kejaksaan di NTT Diduga Selewengkan Dana Rp 2,6 M  

18 Oktober 2016

Kepala Kejaksaan di NTT Diduga Selewengkan Dana Rp 2,6 M  

Kejaksaan Tinggi NTT telah memberi rekomendasi kepada Kejaksaan Agung agar menjatuhkan sanksi terhadap yang bersangkutan.

Baca Selengkapnya

Kepala Kejaksaan Diduga Selewengkan Duit Rp 2,6 Miliar

18 Oktober 2016

Kepala Kejaksaan Diduga Selewengkan Duit Rp 2,6 Miliar

Kejaksaan Tinggi NTT telah merekomendasikan ke Kejaksaan Agung terkait dengan sanksi yang dijatuhkan, yakni berupa penundaan kenaikan pangkat.

Baca Selengkapnya

Mantan Jaksa Didakwa Rugikan Negara Rp 7,9 Miliar

16 Maret 2016

Mantan Jaksa Didakwa Rugikan Negara Rp 7,9 Miliar

Mantan jaksa di Nusa Tenggara Timur didakwa merugikan negara
sebesar Rp 7,9 miliar. Dia menjual barang rampasan perkara ke
pengusaha besi tua.

Baca Selengkapnya

Jaksa Diduga Otak Penjualan Aset Negara di NTT Ditangkap  

12 Januari 2016

Jaksa Diduga Otak Penjualan Aset Negara di NTT Ditangkap  

Jaksa Djami Rotui merupakan otak penjualan aset negara dalam kasus korupsi terpidana Andy Woworuntu.

Baca Selengkapnya

Jaksa Temui Pihak Beperkara di Kafe, Kena Sanksi Berat

30 Desember 2015

Jaksa Temui Pihak Beperkara di Kafe, Kena Sanksi Berat

Pelanggaran yang dilakukan jaksa pada tahun ini menurun. Pada 2014 jumlah jaksa nakal yang kedapatan melanggar 13 orang.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Jadi Lembaga Terburuk, Banyak Oknum Berperilaku Tercela

22 Desember 2015

Kejaksaan Jadi Lembaga Terburuk, Banyak Oknum Berperilaku Tercela

Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI) membeberkan bahwa kinerja lembaga kejaksaan dianggap paling buruk di antara lembaga pelayanan publik lain.

Baca Selengkapnya