TEMPO.CO, Jakarta - Taufik Basari, calon legislator nomor urut 1 dari daerah pemilihan DKI Jakarta 1 asal Partai Nasional Demokrat, memiliki modal berupa pengalamannya sebagai advokat untuk bisa duduk di parlemen. Ia mengaku akan menjadi jembatan advokasi bagi masyarakat sipil jika terpilih nanti. "Saya tak mau memberi janji muluk, hanya bisa beri apa yang saya mampu usahakan," kata Taufik kepada Tempo, dua pekan lalu.
Sebelum menjadi caleg, salah satu dari dari sebelas caleg pilihan Tempo ini dikenal sebagai aktivis hak asasi manusia dan pegiat antikorupsi. Setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 2000, ia bergabung dengan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Sejumlah ketidakadilan pernah ia gugat saat duduk di LBH Jakarta. (Baca: Caleg Ali Husin Siap Tolak Permintaan Partai).
Salah satunya, Taufik pernah mendampingi mantan tahanan politik bernama Nani Nurani. Nani menggugat pemerintah lantaran kartu tanda penduduknya diberi tanda "ET", yang berarti dia adalah eks tahanan politik yang dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia. Pengadilan Tata Usaha Negara memenangkan gugatan tersebut. (Baca: Mau Masuk DPR, Gung Tri PDIP Siapkan Rp 300 Juta).
Enam tahun berkiprah di LBH Jakarta, Taufik dipercaya menjadi Direktur Bantuan Hukum dan Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. Ia sempat menangani kasus pelanggaran HAM di Wasior, Papua. Taufik juga pernah menangani kasus kriminalisasi pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M. Hamzah.
Setelah tujuh tahun bekerja di LBH Jakarta, pada 2007 Taufik mendirikan LBH Masyarakat sebagai organisasi nirlaba. Ia kemudian mendirikan kantor pengacara komersial, Taufik Basari & Associates, di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.
TIM TEMPO | AMRI MAHBUB
Berita terkait
Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg
2 hari lalu
Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.
Baca SelengkapnyaDemokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya
13 hari lalu
Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.
Baca SelengkapnyaPara Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti
34 hari lalu
Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?
Baca SelengkapnyaDeretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan
40 hari lalu
Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.
Baca SelengkapnyaPDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi
41 hari lalu
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.
Baca SelengkapnyaPSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos
41 hari lalu
PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.
Baca SelengkapnyaMK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg
42 hari lalu
MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.
Baca SelengkapnyaCaleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud
43 hari lalu
PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaCaleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga
43 hari lalu
Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.
Baca SelengkapnyaSederet Caleg Petahana Gagal Lolos Senayan: Lodewijk F Paulus hingga Masinton Pasaribu
43 hari lalu
Sejumlah caleg petahana diprediksi gagal mempertahankan kursinya dalam pemilihan legislatif 2024. Berikut ini di antaranya
Baca Selengkapnya