TEMPO.CO, Banyuwangi - Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, mendekati tokoh nahdliyin dan Muhammadiyah pada masa kampanye pemilu legislatif. Manuver Joko Widodo ini dianggap untuk menggaet massa muslim.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PKB Imam Nachrowi mengatakan tidak khawatir soal pendekatan Jokowi itu. Kunjungan Jokowi ke keluarga Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Selasa lalu, justru ditanggapi positif. "Memang selayaknya begitu," kata Imam seusai kampanye akbar PKB di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, 26 Maret 2014.
Menurut Nachrowi, kedatangan Jokowi itu merupakan bentuk silaturahmi yang diperintahkan oleh agama. Jokowi mengunjungi keluarga almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, didampingi putri keduanya, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, pada Selasa lalu. (Baca: Ahok Diserang Sayap PKS, Ini Kata Gerindra).
Setelah pertemuan, Jokowi menampik anggapan bahwa kunjungan ke keluarga tokoh Nahdlatul Ulama itu bertujuan agar dirinya mendapatkan dukungan dari warga nahdliyin atas pencalonannya dalam pemilihan presiden tahun ini. "Ndak, ndak. Silaturahmi, silaturahmi," ujar Jokowi, yang dibenarkan oleh Yenny.
Sebelum mengunjungi keluarga Gus Dur, Jokowi mengunjungi Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah pada Kamis siang lalu. Kemudian, malam harinya, ia mendatangi kediaman sesepuh Nahdlatul Ulama, Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus, di Rembang, Jawa Tengah. (Baca: Hatta Akui Realistis Jokowi Bakal Jadi Presiden).
Mengenai aksi Jokowi itu, Nachrowi mengatakan partainya tak akan mempersoalkan apabila setelah pertemuan dengan Jokowi, keluarga Gus Dur lebih mendukung capres dari partai berlambang kepala banteng itu ketimbang calon presiden dari partainya. "Itu tidak jadi soal," katanya.
Menurut dia, wajar partai politik memperebutkan suara kaum nahdliyin karena jumlahnya besar. Dia juga tak mempersoalkan apabila keluarga Gus Dur lebih mendukung Jokowi ketimbang calon presiden yang diusung partai itu. "Itu tidak jadi soal," katanya. (Baca: Di Rumah Gus Dur, Jokowi Sempat Bantu Angkat Kursi).
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, mengatakan banyak warga Nahdlatul Ulama yang menghormati Gus Dur. “Bahkan mempunyai basis kuat yang disebut ‘Gusdurian’," ujar Gun Gun.
Menurut dia, kunjungan Jokowi dan sambutan positif Sinta Nuriyah menunjukkan kedekatannya dengan keluarga Gus Dur. Karena itu, dia memperkirakan apa yang dilakukan Jokowi berpotensi menambah suara bagi Jokowi. "Tapi suara Partai Kebangkitan Bangsa saat pemilihan legislatif tetap aman," katanya. (Baca: Yenni Wahid: Pertemuan dengan Jokowi Bukan Terakhir).
Menurut Gun Gun, kunjungan Jokowi ke keluarga Gus Dur adalah hal yang biasa menjelang pemilihan presiden. Namun, kata dia, Jokowi bukan pertama kali berkunjung karena sebelumnya telah bertamu saat menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta lalu. Dia mengatakan wajar politikus sowan ke tokoh yang dianggap punya basis massa besar.
PRIHANDOKO | IKA NINGTYAS | SUNDARI SUDJIANTO
Berita terkait
Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?
5 jam lalu
Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baca SelengkapnyaRespons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
5 jam lalu
Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi
5 jam lalu
Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?
Baca SelengkapnyaHabiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014
5 jam lalu
Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024
6 jam lalu
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaDahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY
6 jam lalu
Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo
6 jam lalu
Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.
Baca SelengkapnyaFakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun
7 jam lalu
Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah
9 jam lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan
Baca SelengkapnyaJokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis
10 jam lalu
Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.
Baca Selengkapnya