Pemerintah Khawatir Target Stok Beras Tahun Ini Tidak Tercukupi
Reporter
Editor
Senin, 14 Februari 2005 16:05 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah mengkhawatirkan pengadaan stok beras tahun ini sulit dipenuhi Perum Bulog. Direktur Utama Bulog Widjanarko Puspoyo mengatakan, target pengadaan beras sekitar 2,25 juta ton sulit dipenuhi, karena adanya musim kering pada paruh kedua tahun ini. "Kemungkinan Bulog hanya bisa memenuhi stok hingga sekitar 2 juta ton saja," kata Widjanarko usai diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Senin (14/2).Widjanarko mengatakan, kesulitan ini diperkirakan akan bertambah, mengingat harga beras dalam kondisi seperti itu akan meningkat. Akibatnya, kemampuan Bulog untuk menimbun stok juga berkurang. "Jika berasnya seharga Rp 1.000 per kilo lalu naik jadi Rp 1.200 kan kemampuan beli Bulog juga terpengaruh," kata dia. Mengenai opsi untuk mengimpor beras, beberapa negara penghasil bahan pokok itu, seperti Thailand, Vietnam dan Laos, juga sulit. Ini karena, pemerintah masing-masing negara telah memberikan peringatan kepada para petani untuk menghindari bercocok tanam jenis tanaman yang membutuhkan banyak air. Ini untuk mengantisipasi datangnya badai El Nino tahun ini. Menurutnya, jumlah stok tahun ini naik sekitar 350 ribu ton dibandingkan tahun lalu yang berkisar sekitar 1,8 -1,9 juta ton. Seiring dengan naiknya kebutuhan beras nasional ini, kata dia, produksi beras dunia justru menurun. "Tingkat konsumsi cenderung naik," kata dia. Ini memicu naiknya harga beras dunia, yang saat ini berkisar US$ 300 per metrik ton. Budi R