TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Darwin Zahedy Saleh mengakui dirinya orang yang mengirimkan pesan berantai terkait dengan penetapan Joko Widodo sebagai calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. (Baca: Ruhut: Jokowi Capres, Indonesia Tunggu Kehancuran).
Darwin mengatakan dirinya mengajak semua pihak mensyukuri penetapan Joko Widodo sebagai calon presiden. "Apalagi Jokowi merupakan salah satu tokoh yang dinantikan oleh banyak orang," kata Darwin saat dikonfirmasi, Senin, 17 Maret 2014. (Baca: Petinggi Demokrat Puji Pencapresan Jokowi).
Berikut ini pesan lengkap Darwin kepada jaringan dan sahabatnya.
"Sahabat, segala kemungkinan dapat saja terjadi, sehingga seorang capres yang sedemikian kuat sekalipun bisa tidak menang. Tapi, kehendak Tuhan seakan berbisik halus namun terasa kuat, sehingga ketika ia diumumkan menjadi Capres RI, diam-diam the silent majority (termasuk rakyat biasa seperti saya) merasa lega sekali. Terasa bersahabat dan tanpa sekat, ketika Bu Megawati Soekarnoputri berseru.
Kepada seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai mata hati dst..." untuk mndukung Jokowi. Dalam berpartai, orang tentu harus dedikasi, sehingga partaiku, misalnya, adalah tetap Partai Demokrat yang falsafah perjuangannya sejalan dengan hatiku.
Tetapi, soal capres, adalah soal posisi yang paling menentukan jalannya arah bangsa, shingga bukan lagi sebatas soal partai atau golongan. Bagi rakyat biasa, termasuk kaum terdidiknya adalah soal siapakah yang kali ini Tuhan kehendaki. Seseorang saudara tua pernah mengingatkan saya pentingnya ikhtiar memperjuangkan kebenaran besar, lebih penting dari sekadar kebenaran kecil. Jadi, wajar bila banyak orang merasa lega di hari Jumat kmarin.
Kita memang butuh pemimpin yang 'pantas dan cocok'. Karena di sekeliling kita kian banyak anomalie, indikator makro ekonomi membaik tapi kesimpangsiuran di jalan atau di kehidupan sehari-hari berlangsung. Kekuatan sumber daya ada, tapi tidak terhimpun ke arah yang strategis. Cadangan devisa sedang kuat-kuatnya, tapi aspek intrinsik ketahanan ekonomi, termasuk pangan atau energi rentan, pembangunan kita seakan melupakan strategisnya azaz berdikari (self resilient).
Jokowi hanyalah seseorang yang terbaik di antara kita, yang secara halus kita bisa rasakan sesuatunya. Menjadikan Capres sebagai Presiden perlu dukungan dan doa mayoritas elemen bangsa yang terpanggil dan mau jujur dengan matahatinya. Bangsa itulah sendiri yang menentukan bila ingin mengubah nasibnya. Aku bukan orang Jawa, bukan pula kader PDIP, tetapi banyak saudaraku sebangsa setanah air merasa lega Jumat kemarin. Aku pun demikian. Salam Indonesia"
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terkait
Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan
1 jam lalu
Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaSistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional
1 jam lalu
BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?
2 jam lalu
BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM
6 jam lalu
Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.
Baca SelengkapnyaLuhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
15 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
16 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
16 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
18 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
18 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
20 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca Selengkapnya