Puluhan Ton Beras Bantuan Dimusnahkan

Reporter

Editor

Selasa, 8 Februari 2005 15:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebanyak 67 ton beras bantuan dari World Food Programme (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Sambas di Sampang terpaksa dimusnahkan, Selasa (8/2). Beras itu diangkut dengan mobil pikep dan dikubur di halaman belakang gudang Bulog, Rungkut, Surabaya. Menurut pantauan Tempo, kondisi beras sudah rusak parah, baunya menyengat dan warnanya berubah kuning, bahkan ada yang mengumpal berwarna hitam. Beras itu disimpan di gudang Bulog Divisi Regional V Jatim, di Rungkut. Kepala Cabang Program Pangan Dunia WFP PBB, Siemon Hollema, mengatakan penyebab kerusakan beras akibat tertahan selama enam bulan dalam kontainer di Pelabuhan Peti Kemas milik Bea Cukai Tanjung Perak. Beras itu tertahan karena ada kebijakan larangan masuknya beras impor oleh Kementrian Perindustrian dan Perdagangan pada saat itu. "Beras itu tak boleh dikeluarkan dari peti kemas," katanya. Siemon menjelaskan, beras bantuan untuk Operasi Pasar Swadaya Masyarakat ini tiba di Tanjung Perak pada 19 Januari 2004 sebanyak 3 ribu ton. Sebelumnya, pada 10 Januari 2004, pemerintah melalui Menperindag mengeluarkan kebijakan larangan impor beras. Akibatnya beras itu tak bisa dibongkar. "Baru Juni 2004 bisa dibongkar di gudang Bulog. Sebagian sudah rusak," ucapnya. Sudah tiga kali beras bantuan WFP yang tiba di Surabaya rusak sejak WFP mulai menyalurkan bantuan beras untuk Operasi Pasar Swadaya Masyarakat pada 1999. Setiap bulannya WFP menyalurkan sekitar 1.000 ton beras untuk masyarakat di Sampang dan Madura. Setiap kepala keluarga (KK) mendapatkan 5 kilogram perminggu. Pada 2004 kemarin, WFP mengklaim sudah menyalurkan beras untuk 60 ribu KK yang tersebar di Madura dan Surabaya. Pada 2005 WFP akan menyalurkan beras untuk 55 ribu KK. Selain untuk pengungsi dan masyarakat miskin perkotaan beras itu untuk korban bencana alam. Sementara itu, Kepala gudang Bulog Rungkut Rif'an Hadi menambahkan, ketika dibongkar di gudang Bulog, kondisi beras sudah banyak yang rusak. Khawatir rusak semua, Bulog kemudian menyortir beras-beras tersebut. "Kita temukan ada 67 ton yang rusak. Beras itu tak bisa dimakan. Tapi kalau untuk makanan ternak mungkin bisa. Tapi gimana lagi ini perintah," tandasnya. Adi Mawardi

Berita terkait

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

18 jam lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

2 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

3 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

5 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

5 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

5 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

14 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

15 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

15 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya